Berita Bali
Buronan Interpol Kabur, Dir Reskrimum Polda Bali: Kami Upayakan Semaksimal Mungkin
Upaya pencarian buronan Interpol yakni Andrew Ayer alias Andrei Kovalenka masih terus dilakukan.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Hal itu dilakukan, agar dapat mempersempit ruang gerak buronan Interpol tersebut.
Sanksi Tegas untuk Petugas
Kaburnya buronan interpol asal Rusia dari kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali, mendapat sorotan dari Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi.
Andi Rio menyebut kaburnya buronan asal Rusia adalah hal yang fatal.
Hal itu akibat kelalaian petugas Imigrasi saat bertugas mengawal pemindahan Andrew Ayer.
Ia pun meminta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dapat memberikan sanksi tegas terhadap petugas imigrasi tersebut.
Seperti diketahui, buronan interpol itu kabur dari kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai saat proses administrasi untuk pemindahan ke Rumah Detensi Imigrasi Denpasar.
"Ini hal yang fatal dan tidak dapat di tolerir bagi seorang petugas imigrasi sampai Andrew Ayer bisa kabur, terlebih Andre Ayer merupakan buronan interpol, masa bisa mudah melarikan diri begitu saja tanpa terlihat oleh petugas imigrasi, memangnya petugasnya sedang apa dan di mana," kata Andi Rio kepada Tribunnews, Minggu 14 Februari 2021.
Politikus Partai Golkar itu meminta pihak Imigrasi dapat bertanggung jawab dan melakukan kordinasi terhadap Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia, Kepolisian serta pihak terkait lainnya untuk mencegah pelarian Andrew Ayer dari Pulau Bali bahkan Indonesia.
"Hal itu guna mencegah pintu keluar Andrew Ayer untuk kabur lebih jauh dan memudahkan penangkapan kembali terhadap buronan interpol tersebut dengan menyebarkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap Andrew Ayer," ujarnya.
Wakil Ketua MKD DPR RI itu meminta Pihak Imigrasi dapat melakukan evaluasi baik secara keseluruhan ataupun penempatan petugas imigrasi terhadap peristiwa ini.
Hal itu guna mencegah agar tidak terjadinya peristiwa yang sama di kemudian hari.
"Pihak imigrasi harus berbenah diri, tentunya di tempat tempat tertentu jangan sampai ada personil dalam jumlah sedikit yang bertugas dan pengamanan atau pengawalan yang lemah. Pihak Imigrasi harus menambah jumlah personil saat bertugas dan Jangan sampai peristiwa ini terulang kembali," pungkasnya. (*)