Leak di Bali Ternyata Juga Punya Aturan dan Etika, Berikut Penjelasannya
Kata Leak jika di Bali, nampaknya bukan kata asing ditelinga masyarakat. Sebab sejak dahulu kala, leak dipercaya adalah mahluk jadi-jadian
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: M. Firdian Sani
Pande Putu Agus Permana
Pande Putu Agus Permana saat mementaskan tarian rangda dalam pertunjukan calonarang, belum lama ini.
Ia menyebutkan tidak ada kepastian.
Baca juga: UPDATE: Hari Ini 7 Februari Penari Rangda yang Tertusuk Keris Diaben di Kuburan Desa Adat Tuka Bali
“Tidak ada yang pasti, baik itu orang muda, dewasa, maupun sudah tua yang bisa belajar menjadi liak. Sehingga tidak menjadi fitnah di masyarakat,” ujarnya.
Untuk menentukan, apakah orang tersebut bisa atau tidak. Maka harus diketahui juga bahwa ilmu leak tersebut seperti apa. Sehingga menjadi sebuah kebenaran dan tidak tafsir belaka.
“Sangat berbahaya kalo kita menjudge seseorang, mengatakan dia bisa menjadi leak atau tidak tanpa dasar sastra yang jelas,” tegasnya. Sebab jatuhnya menjadi fitnah, dan itulah kejahatan yang sesungguhnya. (*)