Berita Gianyar
Dampak Pandemi, 3 Seniman Bersaudara Penderita Penyakit Langka di Gianyar Bali Kini Berjualan Kripik
I Ketut Budiarsa dan dua saudaranya yang mengidap penyakit langka dan mematikan osteogenesis imperfecta ingin tetap produktif dimasa pandemi Covid-19.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Noviana Windri
Diawal-awal mulai produksi, diakuinya kesulitan peralatan karena untuk memotong singkong masih secara manual, belum memiliki alat pengering minyak, kompor yang digunakan masih kompor gas biasa.
Baca juga: Dua Musisi dan PMI Terdampak Pandemi Ini Kolaborasi Membuat Vesbar
Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Anindita Saroso Hanya Merancang 6 Baju Batik
Baca juga: WHO Peringatkan Dampak Pandemi Covid-19 Tahun Kedua Ini Bakal Lebih Buruk
Seiring berjalannya waktu, keinginan keras dari three brothers+1 family untuk dapat bertahan menghidupi keluarga sejumlah donatur memberikan bantuan alat bantu seperti mesin pemotongan otomatis dan mesin pengering minyak.
Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, dimana satu kemasan keripik singkong, keripik talas atau keladi dan keripik daun kelor dibanderol Rp 12 ribu dengan berat 100 gram.
Nyoman Budiarta menyampaikan kepada rekan-rekannya sesama penyandang disabilitas untuk tetap semangat dan berusaha menjadi diri sendiri atau berusaha mempunyai pekerjaan untuk dapat menghidupi diri sendiri dan keluarga.
"Jangan menyerah pada nasib yang diberikan sama Tuhan, walaupun Tuhan memberikan nasib seperti ini kita harus tetap berusaha dan maju. Tuhan akan memberikan jalan kepada apa yang telah kita lakukan," ungkapnya.
Disinggung apakah usaha keripiknya ini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan membantu keluarganya, Nyoman Budiarta mengatakan hasil dari produksi dan berjualan kripik ini cukup dapat membantu perekonomian keluarga ditengah pandemi Covid-19.
"Astungkara tidak kekurangan kita artinya masih bisa bertahan untuk hidup. Jangan patah semangat, misalnya dulu memiliki pekerjaan di sektor pariwisata tapi karena pandemi dirumahkan mungkin bisa beralih membuka usaha yang penting bisa untuk bertahan hidup," tutur Nyoman Budiarta.
Kedepan jika perekonomian membaik, Ketut Budiarsa berharap dapat mengembangkan usaha rumahan keripiknya ini lebih besar lagi dari yang sekarang.
Bagi tribuners yang tertarik mencicipi keripik singkong, keripik talas atau keladi dan keripik bisa memesan langsung ke akun Instagram @ketutbudiarsa9 dan melalui nomor WhatsApp 081-805-428-798.(*)