Berita Bali

Mulai 1 Maret 2021, Polisi di Bali Akan Pakai Endek Setiap Selasa, Terutama Petugas Pelayanan Publik

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Syamsi, S.H. menjelaskan, anggota yang menggunakan busana adat Bali dan busana kain tenun endek Bali

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Kapolda Bali, Irjen Pol. Drs. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Si. tampil menggunakan endek Bali dalam Rapat Koordinasi di Rupatama Polda Bali, Denpasar, Bali, pada Selasa 23 Februari 2021. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lingkungan Polda Bali mendukung kebijakan penggunaan kain tenun Endek Bali atau kain tenun tradisional Bali yang diterapkan setiap hari Selasa pada jam kerja.

Namun tak semua polisi yang bertugas hari itu bakal menggunakan kain tenun Endek tersebut.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Syamsi, S.H. menjelaskan, anggota yang menggunakan busana adat Bali dan busana kain tenun endek Bali adalah seluruh PNS Polri dan anggota polisi yang bertugas di fungsi pelayanan publik.

“Penggunaan busana adat Bali pada jam kerja setiap hari Kamis, Purnama dan Tilem. Sedangkan penggunaan busana kain tenun endek Bali pada jam kerja setiap hari Selasa dikecualikan jika bertepatan dengan Purnama dan Tilem,” kata Kombes Pol Syamsi kepada Tribun Bali.

Baca juga: Fraksi PDIP DPRD Badung Minta Pemerintah Lakukan Pendampingan Perajin Endek, Usul Motif Tak Monoton

Menurut Kabid Humas, etika penggunaan busana adat Bali dan kain tenun endek Bali disesuaikan dengan nilai kesopanan, kesantunan, kepatutan dan kepantasan.

"Penggunaan busana adat Bali dan busana kain tenun endek Bali di Polda Bali dimulai pada tanggal 1 maret 2021,” jelasnya.

Menurut Kabid Humas, ada 7 poin terkait maksud dan tujuan dari penggunaan busana adat Bali dan kain tenun endek Bali.

Pertama, untuk menjaga dan memelihara kelestarian busana adat bali dalam rangka meneguhkan jati diri, karakter dan budi pekerti.

Kedua, menyelaraskan fungsi busana adat Bali dalam kehidupan masyarakat sejalan dengan arah pemajuan kebudayaan Bali dan Indonesia.

Ketiga, mengenali nilai-nilai estetika, etika, moral dan spiritual yang terkandung dalam budaya Bali untuk digunakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional.

Keempat, kain tenun endek Bali atau kain tenun tradisional Bali merupakan warisan budaya kreatif masyarakat Bali yang wajib dilestarikan dan dilindungi serta digunakan dan diberdayakan sebagai jati diri masyarakat Bali yang berkarakter dan berintegritas.

Kelima, kain tenun endek bali telah dicatatkan sebagai kekayaan intelektual komunal ekspresi budaya tradisional.

Keenam, menghormati dan mengapresiasi kain tenun endek Bali atau kain tenun tradisional Bali sebagai warisan budaya kreatif masyarakat Bali.

Terakhir, secara aktif mempromosikan dan memasarkan kain tenun endek Bali atau kain tenun tradisional Bali dalam berbagai kegiatan lokal, nasional dan internasional guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali.

Baca juga: Pemakaian Endek di Denpasar Bukan Hal Baru, Surat Edaran Gubernur Bali Mulai Berlaku Hari Ini

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved