Wawancara Tokoh
Profil Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Ikuti Pesan Orang Tua agar Selalu Miliki Jiwa Pengabdian
Supriatna mulai tertarik bergabung ke dunia politik, lantaran prihatin dengan kegiatan politik di kampung halamannya sendiri.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI, SINGARAJA - Berawal dari munculnya rasa prihatin terhadap kampung halamannya sendiri, lantaran sering terjadi perselisihan antar warga, Gede Supriatna mencoba melangkahkan kakinya terjun ke dunia politik.
Sebab, dengan menjadi tokoh politik, pria yang dua kali menjabat sebagai Ketua DPRD Buleleng ini dapat berbuat dan membatu masyarakat Buleleng, khususnya di kampung halamannya, Desa/Kecamatan Tejakula.
Pria kelahiran Tejakula, 20 Desember 1968 ini menuturkan, sebelum terjun ke dunia politik, ia sempat bekerja sebagai desainer interior, sesuai dengan latar belakang pendidikan yang sempat ia ambil saat kuliah di Universitas Udayana.
Belakangan, Supriatna mulai tertarik bergabung ke dunia politik, lantaran prihatin dengan kegiatan politik di kampung halamannya sendiri.
• Profil Ketua DPRD Jembrana Sri Sutharmi: Ikuti Pendidikan Organisasi Sejak SMP, Sebut Peran Keluarga
Sebab, baik sebelum maupun sesudah zaman reformasi, kata Supriatna, kegiatan politik di Desa Tejakula selalu diwarnai dengan ketegangan.
"Dari sana saya berpikir, kanapa tokoh politik di desa saya tidak bisa menciptakan hubungan baik dengan masyarakatnya sendiri, sehingga sering terjadi ketegangan politik.
Kondisi ini lah yang mengiring saya terjun ke dunia politik, lewat partai PDI Perjuangan.
Saya mulai ikut organisasi partai sejak 2002. Berawal dari menjadi ketua ranting, Ketua PAC pada tahun 2005, lanjut sebagai Sekretaris DPC PDIP Buleleng sejak 2010 hingga sekarang," jelasnya.
Memasuki tahun 2009, suami dari Made Hermawati Diah Pertiwi kemudian ditugaskan untuk oleh partai sebagai calon anggota DPRD Buleleng Dapil III wilayah Tejakula-Kubutambahan, hingga akhirnya berhasil lolos dan menjabat sebagai anggota DPRD Buleleng pada 2009-2014.
Setelah itu, pria yang dikaruniai dua orang anak ini terpilih menduduki posisi sebagai Ketua DPRD dua periode, mulai dari tahun 2014-2024.
"Astungkara selama menjadi tokoh pokitik,Desa Tejakula sudah mulai kondusif. Karena saya mendapat kesempatan untuk me-yadnya, bisa berbuat dan membantu masyarakat baik lewat pemikiran dan program-program di pemerintahan," ucapnya.
Selama dua periode menjadi Ketua DPRD Buleleng, Supriatna mengatakan selalu berupaya bekerja dan berbuat untuk masyarakat Buleleng, meski terkadang dari sisi pemikiran dan konsep mereka di legislatif, tidak bisa maksimal direalisasikan kepada masyarakat.
"Tapi kami selalu berupaya semaksimal mungkin, berbuat untuk masyarakat, memasukkan pemikiran-pemikiran kami di DPRD pada program-program yang dijalankan oleh Pemkab Buleleng agar bermanfaat untuk masyarakat," terangnya.
Disinggung terkait masa kecilnya, Supriatna mengaku tidak ada yang spesial.
Baca juga: UPDATE Kasus Korupsi LPD Gerokgak Buleleng, Kejati Bali Tetapkan Pengurus & Karyawan Jadi Tersangka
Namun yang dia ingat sampai saat ini adalah pesan dari kedua orangtuanya, agar memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.
"Orangtua sangat mempengaruhi karakter saya. Apalagi bapak dulu sempat menjadi Perbekel Tejakula.
Jadi jiwa pengabdian kepada masyarakat sudah tertanam di diri saya sejak masih kecil, karena bapak saya juga seperti itu.
Hal itu juga berpengaruh pada karir saya dalam menjalani tugas, terbiasa dalam hal memikirikan masyarakat karena terinsipirasi dari bapak," ucapnya. (*)
Biodata:
Nama: Gede Supriatna
Agama: Hindu
Asal: Desa/Kecamatan Tejakula
TTL: Tejakula, 20 Desember 1968
Partai Politik: PDI Perjuangan
Keluarga
Ayah: Ketut Samba Gara
Ibu: Luh Lusin
Istri: Made Hermawati Diah Pertiwi
Anak (1) Gede Pandya Wicaksana Gara (2) Made Adhika Laksamana Gara
Riwayat Pendidikan
SDN 1 Tejakula
SMPN 1 Singaraja
SMA LAB Undiksha
Riwayat Pekerjaan
Wiraswasta
Anggota DPRD Buleleng (2009-2014)
Ketua DPRD Buleleng (2014 - 2024)