Berita Tabanan

Jatah Bibit Babi Belum Pasti, 12 Proposal Tabanan Sudah Masuk Provinsi 

Dinas Pertanian Tabanan hingga saat ini masih belum menerima informasi terkait berapa 'jatah' bibit babi yang diterima kelompok ternak Tabanan.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana - Jatah Bibit Babi Belum Pasti, 12 Proposal Tabanan Sudah Masuk Provinsi  

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Pertanian Tabanan hingga saat ini masih belum menerima informasi terkait berapa 'jatah' bibit babi yang diterima kelompok ternak Tabanan.

Meskipun begitu, 12 proposal dari Kabupaten Tabanan sudah masuk untuk memperoleh bantuan. 

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana mengatakan, hingga saat ini masih belum ada informasi perkembangan mengenai hal tersebut (bantuan bibit babi).

Kemungkinan di provinsi masih berproses. 

Baca juga: Posisi Ketua DPD Nasdem Tabanan Masih Kosong, 5 Orang Ikuti Wawancara DPW Bali 

Baca juga: Kuasai Aset Tanah Kejari Tabanan, Penyidik Kejati Bali Tetapkan Enam Tersangka

Baca juga: DPRD Kabupaten Tabanan Mengucapkan Selamat Atas Dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Tabanan

"Kemarin sempat koordinasi dengan pihak provinsi, itu hibah dari Anggota DPRD Bali," kata Budana. 

Budana menyebutkan, ada 12 proposal dari Tabanan yang masuk ke provinsi.

Jumlah tersebut kemungkinan akan ditambah lagi jika slot masih tersedia.

Namun masih belum ada informasi mengenai hal tersebut. 

"Tapi saya sudah tetap perjuangkan agar Tabanan bisa mendapat tambahan," imbuhnya.

Baca juga: Bupati Tabanan Terpilih Matur Suksma ke Pura Batukaru Setelah Pelantikan, Tak Ada Persiapan Khusus

Baca juga: Anggota DPRD Tabanan Ini Menyambut Baik Penggunaan Kain Tenun Endek Bali, Support Perajin Lokal

Disinggung mengenai kondisi para peternak khususnya babi di Tabanan, Budana menyatakan saat ini masyarakat baik secara rumahan dan perusahaan sudah mulai membeli dan beternak lagi. 

"Secara umum kelompok dan pribadi sudah mulai membeli bibit dan mulai beternak lagi. Tapi tak semua warga yang bisa membeli bibit mengingat harganya yang cukup mahal saat ini," katanya.

Budana menegaskan, sejalan dengan mulainya warga beternak babi ini, pihaknya sudah selalu melakukan sosialisasi untuk melakukan bio security.

Baca juga: Bantu Peternak Lokal, GUPBI Bali Akui Sudah Sejak Beberapa Bulan Lalu Sarankan Restocking Babi

Baca juga: Terima Audiensi Para Peternak, Dewan Dukung Pelarangan Masuknya Bibit Babi dari Luar Bali

Selain itu juga sanitasi lingkungan sangat perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan kandang. 

Untuk peternak skala besar sudah menerapkan hal tersebut, kemungkinan yang masih belum maksimal ada peternak mandiri yang biasanya di perumahan warga. 

"Setiap kecamatan petugasnnya sudah melakukan sosialisasi langkah aantisipasi kesehatan kandang serta sanitasi lingkungan. dan kami lebih fokus ke wilayah yang dulu masif terserang virus," ungkapnya. (*)

 
 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved