Nurdin Abdullah Sabet Lebih dari 50 Penghargaan, Bung Hatta Anti-Corruption Award Terancam Dicabut
Selama menjabat sebagai kepala daerah Nurdin menorehkan banyak prestasi, khususnya ketika menjabat Bupati Bantaeng.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah pada Sabtu dini hari 27 Februari 2021.
Nurdin dicokok bersama beberapa orang lainnya dan sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka tindak pidana korupsi.
Selama menjabat sebagai kepala daerah Nurdin menorehkan banyak prestasi, khususnya ketika menjabat Bupati Bantaeng.
Sebelum terpilih sebagai Gubernur Sulsel, Nurdin menjabat sebagai Bupati Bantaeng selama dua periode mulai 2008 hingga 2018.
Baca juga: Nurdin Abdullah Ditetapkan Sebagai Tersangka, KPK Sita Koper Berisi Uang Rp 2 Miliar
Baca juga: Kronologi Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Kena OTT KPK, Ini Penampakan Uang Suap Rp 2 Miliar
Ketika itu pria yang bergelar profesor itu diusung PKS, PBB, PKB, PPNUI, PNBK, Patriot, PIB, PSI, dan Partai Merdeka.
Selama enam tahun awal ia memimpin, Bantaeng menyabet lebih dari 50 award atau penghargaan tingkat nasional, termasuk 4 kali berturut-turut piala Adipura yang sebelumnya tidak pernah.
Selain itu, tiga tahun berturut-turut meraih Otonomi Award dan berhasil memenangkan Innovative Government Award (IGA) tahun 2013 yang diadakan Kementerian Dalam Negeri.
Setelah memimpin Bantaeng 2 periode, Nurdin mencalonkan diri di Pilgub Sulsel 2018.
Nurdin berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman.
Pasangan yang diusung PDIP, PAN, PKS, dan PSI itu berhasil menang dengan meraup 43,87% suara. Nurdin-Andi mengalahkan 2 paslon lain yakni Nurdin Halid-Aziz Qahhar dan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar.
Nurdin juga sempat mendapatkan penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award ( BHACA ) karena prestasinya membangun daerah pada 2017 lalu.
Penghargaan bergengsi ini pernah juga diterima oleh Erry Riyana Hardjapamekas, Busyro Muqoddas, Sri Mulyani, Jokowi, Ahok, hingga Tri Rismaharini.
Di laman Bung Hatta Award disebutkan bahwa Nurdin Abdullah telah membawa gebrakan pembangunan di Bantaeng.
"Selama dua periode memimpin Bantaeng Nurdin Abdullah telah banyak membuat gebrakan dalam pembangunan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan ini. Berbagai perbaikan pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi di Bantaeng terjadi berkat berbagai terobosan dan inovasi yang dilakukan Nurdin sejak awal menjabat," tulis Bung Hatta Award di lamannya.
Dalam laman tersebut juga disebutkan sejak 2015 sudah sekitar 200 pemerintah kabupaten dan provinsi dari seluruh Indonesia yang belajar langsung ke Bantaeng mengenai peningkatan pelayanan publik dan terobosan dalam reformasi birokrasi.
Anggota dewan juri BHACA 2017, Zainal Arifin Mochtar mengatakan, penghargaan yang diterimanya Nurdin bisa dicabut jika ia terbukti terlibat korupsi.