Berita Denpasar
Perumda Pasar Denpasar Bali Sebut Ada Pedagang yang Tak Mau Divaksin Covid-19
Setidaknya ada 7000-an pedagang yang didata untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 dari 16 pasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar, telah melakukan pendataan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pedagang.
Setidaknya ada 7000-an pedagang yang didata untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 dari 16 pasar yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar.
“Kami sudah selesai melakukan pendataan. Sudah kami data semua pedagang yang berada di bawah naungan Perumda Pasar, baik itu pedagang kios, los, maupun pedagang pelataran,” kata Dirut Perumda Pasar, IB Kompyang Wiranata saat dihubungi Selasa, 2 Maret 2021.
Pihaknya mengaku, sudah menyetorkan data tersebut ke Asparindo.
Dalam pendataan ini, pihaknya menggunakan aplikasi, dimana pedagang menginput NIK KTP.
Baca juga: Tracer Covid-19 Dimulai Serentak, Kodam IX/Udayana Siap Suntikkan 1.000 Dosis Vaksin Wilayah Bali
Baca juga: Puluhan ASN di Buleleng Bali Jalani Vaksinasi Covid-19
Pihaknya mengaku, walaupun sudah ada pendataan dan data sudah disetorkan ke Asparindo, namun belum ada permintaan data dari Dinas Kesehatan.
“Data memang sudah siap, namun dari Dinas Kesehatan belum ada minta datanya,” katanya.
Sebelum melakukan pendataan, pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang pasar.
Dalam pendataan tersebut, Kompyang mengatakan masih ada beberapa pedagang yang ragu-ragu untuk divaksinasi.
Walaupun pedagang ada yang tidak mau, namun pihaknya tetap melakukan pendataan.
“Kami tetap data mereka, dan kami jelaskan bahwa tugas kami mendata. Kalau tidak mau divaksin nanti lain ranahnya,” akunya.
Ia menambahkan, yang merasa ragu dan tak mau divaksin tak banyak dan kebanyakan mendukung untuk ikut vaksin.
“Yang menolak itu sedikit, dan sebagin besar mereka mendukung untuk divaksinasi,” katanya.
Alasan pedagang tak mau divaksinasi dikarenakan masih takut dengan efek dari vaksinasi.