Berita Badung

Hujan Lebat Guyur Badung, Senderan hingga Merajan Rumah Warga di Pererenan Jebol

Hujan deras yang terjadi di wilayah Badung membuat senderan rumah milik warga di Banjar Tiying Tutul, Desa pererenan, Mengwi, Badung, Bali, jebol.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Kondisi senderan rumah warga di Banjar Tiying Tutul, Desa Pererenan, Mengwi Badung yang jebol pada Jumat 5 Maret 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG –  Hujan deras yang terjadi di wilayah Badung membuat senderan rumah milik warga di Banjar Tiying Tutul, Desa pererenan, Mengwi, Badung, Bali, jebol.

Halaman rumah yang berada di dekat aliran sungai itupun amblas pada Jumat 5 Maret 2021.

Tidak hanya halaman rumah, tempat suci atau merajan juga ikut tergerus termasuk juga satu kendaraan dan satu mesin cuci.

Menurut informasi yang didapat, rumah warga yang terletak di perumahan Bumi Damai Indah itu diketahui milik Komang Artawan.

Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, namun setengah halaman rumahnya amblas termasuk tempat suci atau merajannya.

Baca juga: Menyesal Tikam Pacarnya Hingga Tewas di Badung, Oki Mohon Keringanan Pasca Dituntut Bui 15 Tahun

Baca juga: Kronologi Maling Tikam Buruh Proyek hingga Tewas Setelah Kepergok Mencuri di Tibubeneng Badung

Baca juga: 40 Pegawai dan Jaksa Kejari Badung Jalani Vaksinasi Dosis I

Kerugiannya pun diperkirakan ratusan juta lebih.

Namun pihak desa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung dikabarkan sudah melakukan peninjauan lokasi.

Perbekel Desa Pererenan, Mengwi, Made Rai Yasa,  saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Pihaknya mengaku kondisi senderan rumah warganya jebol.

Bahkan tidak hanya senderan satu motor dan merajan-nya juga ikut tergerus.

“Iya tadi saya sudah melakukan peninjauan ke lokasi. Untuk senderannya akan langsung diperbaiki, kebetulan ada proyek perbaikan senderan sungai di wilayah tersebut,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku sudah mengusulkan kepada BPBD Kabupaten Badung untuk melakukan pendataan agar warganya mendapat bantuan bencana.

Pasalnya bencana yang terjadi itu menurutnya lumayan besar.

“Yang sangat sangat disayangkan kan sampai semua tempat suci atau merajannya ambles semua. Itu yang kami mohonkan bantuan,”ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan saat ini masih dilakukan proses perbaikan, bahkan alat berat juga diturunkan untuk mengangkut material tembok penyengker yang amblas tersebut.

“Kami sudah koordinasi dengan kontraktor senderan sungai, rencananya memang akan di sender nanti,” tambahnya. 

Hujan Angin di Karangasem

Hujan disertai angin kencang yang melanda Karangasem merenggut 2 orang nyawa warga asli Karangasem dan 2 warga dengan koondisi luka parah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Karangasem, IB  Ketut Arimbawa, Senin (1 Maret 2021) siang hari kmarin.

Mantan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar)  Karangasem, mengatakan, warga meninggal akibat tertimpa pepohonan yakni I Wayan Nuri Astawa, asal Desa Seraya Barat, Kec. Karangasem.

Serta I Ngurah Putu Arya dari Banjar Dinas Pangi Tebel, Desa Antiga Kelod, Kec. Manggis, Krangasem.

"Keduanya meninggal dunia karena tertimpa pohon perindang saat berada di jalan raya. I Wayan Nuri Astawa tertimpa pohon di Sibetan, saat akan kirim barang. Ngurah Putu Arya tertimpa pohon di Jalan Telengan ke Duda, Kecamatan Selat,"ungkap IB Arimbawa.

Ditambahkan, I Wayan Nuri Astawa, tertimpa pohon saat kirim barang dengan rekannya I Kadek Juliawan.

Yang bersangkutan mengendarai kendaraan boks.

Sampai di lokasi pohon berdiameter sekitar 60 sentimeter tumbang menimpa bagian depan mobil.

Korban yang berada di dalam tergenjet.

Sedangkan I Ngurah Putu Arya meninggal setelah pohon di pinggir Jalan Raya Telengan menuju Duda tumbang menimpa tiang listrik serta pengendara yang melintas.

Ngurah Putu Arya mengenakan sepeda motor meninggal dunia.

Pria asli Banjar Pangitl Tebel, Antiga alami luka di kepala dan tanganya.

Untuk korban tertimpa pohon yang alami luka parah 2 orang.

Yakni Ni Ketut  Serinti asal Banjar Kreteg, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Wanita pedagang tipat satok mengalami patah tulang dibagian kaki kanan serta luka usai pohon aren berdiameter 60 cm tumbang menimpanya di Br. Dins Kreteg.

"Korban hendak bermaksud memindahkan jemuran, kemudian bawa ke tempat yang teduh di parkiraan sepeda motor miliknya yang bentuknya semi permanen terbuat dari bambu. Sampai di lokasi tiba - tiba pohon berjenis aren tumbang,"imbuh Arimbawa.

Korban kedua yang alami luka parah yakni Kadek Juliawan, rekan Wayan Nuri Astawa.

Kadek Juliawan selamat  setelah dievakuasi warga saat kndaraan tertimpa pohon.

Kadek Juliawan sempat  tergenjet sebelum dievakuasi.

Pria asli Kecamatan Bebandem mengalami luka di bagian kepala & kaki.

"Untuk korban  yang meninggal dan luka akibat tertimpa pohon tumbang rencana akan diusulkan bantuan ke Pemerintah Provinsi. Harapannya korban bisa mendapat santunan,"tambah Arimbawa, pejabat  asal Kab. Singaaraja.

Untuk diketahui, hujan & angin kencang yang terjadi, Minggu (20 Februari 2021) siang, mengakibatkan bencana pohon tumbang di 51 titik.

Pohon tumbang timpa fasilitas umum, rumah warga, kendaraan, serta ternak warga. Petugas BPBD Karangasem melakukan proses evakuasi pohon tumbang secara bertahap. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved