Sponsored Content
Akan Menjadi Cikal Bakal Medical Tourism, RS Kasih Ibu Denpasar Buka Post Covid-19 Recovery Program
Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar di unit Bali Physio and Sports Injury (BPSI) membuka pelayanan Post Covid-19 Recovery Pertama di Bali
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Begitu dirawat bersama di Post Covid-19 Rumah Sakit Kasih Ibu dengan dokter spesialis paru, lima hari kemudian pasien tersebut sudah bisa melepaskan alat oksigennya dan sudah kembali ke daerah asalnya yaitu, Jakarta.
"Ketika seseorang terkena Covid-19 dan melakukan isolasi tentu hanya bisa diam saja tanpa melakukan kegiatan jadi nantinya akan diberikan metode pengobatan berupa terapi dan olahraga serta diberikan penanganan secara psikologinya.
Rencananya nantinya Post Covid-19 recovery program ini akan diusung dalam seminar nasional medical tourism yang akan diadakan oleh Fakultas Kedokteran Udayana," imbuhnya.
Harapan kedepannya dengan adanya Post Covid-19 ini pihaknya melalui BPSI dapat berkontribusi nyata terhadap peningkatan kesehatan pada penyintas Covid-19.
Dan akan menjadikan Post Covid-19 Recovery Program ini menjadi salah satu cikal bakal medical tourism yang ada di Bali.
"Karena salah satu metode yang dipergunakan terinspirasi dari Tari Topeng Sidhakarya. Maka dari itu kami mengembangkan metode tersebut dengan nama Sidhakarya Stage Conditioning. Dimana medan energi tubuh yang kacau diharmoniskan kembali sebagaimana filosofi Sekarura dalam Tari Wali Sidhakarya," terangnya.
Sementara, Dr. dr. I Putu Ardiatha Griadhi,M.Fis, AIFO yang juga selaku dokter di BSPI dibagian Post Covid-19 menjelaskan bagaimana alur pengobatan yang akan diikuti oleh penyintas Covid-19.
"Jadi telah disepakati problem dari penyintas Covid-19 itu selain pada fisik dan medis juga memiliki suatu gejala-gejala secara psikologis atau mental sehingga kita bantu pasien yang sudah sembuh tersebut agar lebih prima lagi," jelas, dr. Putu.
Jadi alurnya, akan dilakukan evaluasi atau pemeriksaan dasar fisik umum kemudian ada pemeriksaan fungsi organ baik itu dengan laboratorium atau pemeriksaan fungsional lain, kemudian setelah diketahui keluhannya dan gejalanya baru akan diberikan beberapa metode-metode pengobatan.
"Metode pengobatannya terdiri dari pshycal activity, mental health, nutrisi dan pengkondisian lingkungan sosial, khususnya keluarga.
Baca juga: Perluas Cakupan Layanan Kesehatan bagi Masyarakat, RSU Kasih Ibu Bekerja Sama dengan BP Jamsostek
Jadi pada umumnya terdapat tiga kelompok metode pengobatan. Kemudian setelah mendapatkan assigment dan kemudian pasien akan memiliki kunjungan regular ke BPSI untuk terapi dan evaluasi dan kemudian ketika di rumah pasien juga dianjurkan melakukan aktivitas fisik seperti yang telah diberikan pada metode pengobatan.
Dan nantinya setelah enam Minggu akan dilakukan evaluasi kembali terkait peningkatan dari program yang telah diberikan," tutupnya. (*)