Berita Denpasar

Hebohkan Warga, Ular Piton Ditemukan di Atap Plafon Rumah Warga di Denpasar Bali

Petugas pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar berjibaku saat mengevakuasi ular piton

Istimewa
Proses evakuasi ular piton di rumah warga Jalan Padang Galak, Kesiman, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, Sabtu 6 Maret 2021 - Hebohkan Warga, Ular Piton Ditemukan di Atap Plafon Rumah Warga di Denpasar Bali 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Petugas pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar berjibaku saat mengevakuasi ular piton di atap plafon rumah milik warga di Denpasar, Bali.

Peristiwa yang cukup menghebohkan warga sekitar ini berlangsung di rumah warga Jalan Padang Galak, Kesiman, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, Sabtu 6 Maret 2021.

Komandan Regu Paksi 4 BPBD Denpasar, Yan Mawandika menerangkan, pihaknya mendapat laporan saat penghuni rumah sedang beraktivitas pagi melihat atap plafon terbuka lalu mengetahui keberadaan ular di sana.

"Kami langsung bergegas ke lokasi untuk evakuasi ular, kendalanya susah karena di atas plafon jadi terpaksa membongkar plafon terlebih dahulu, menyerang tidak hanya ularnya mau kabur jadi saling tarik, tapi akhirnya berhasil dievakuasi," ujar Yan Mawandika kepada Tribun Bali.

Baca juga: Ular Piton yang Melintang di Depan Krisna Oleh-Oleh Bali Ditemukan Dalam Kondisi Mulutnya Berdarah

Baca juga: Dalam Sepekan 14 Ular dan Biawak Masuk Rumah Warga di Denpasar, Salah Satunya Ular Piton 4 Meter

Baca juga: Seekor Ular Piton Ditangkap Dalam Indekos di Denpasar, Keluarkan Bau Menyengat dari Tubuhnya

Ia menyampaikan, tidak ada korban lilitan ular maupun binatang dimangsa piton sepanjang 2 meter yang dikenal kuat dengan lilitan untuk mematikan mangsanya ini.

"Tidak ada korban, ular pitonnya panjangnya 2 meter," ucapnya.

Yan menambahkan, selain proses evakuasi ular di rumah tersebut, sekitar pukul 08.10 Wita pihaknya juga sebelumnya menangani ular masuk rumah di Jalan Seroja, Tonja, Denpasar.

"Kami juga mengamankan ular koros sepanjang 1,5 meter, sembunyi di bawah kulkas di dalam rumah warga, ular ini tidak berbisa dan tidak mengancam manusia, hanya mencari tikus sebagai mangsanya," beber dia.

Sementara, ular piton tersebut masih diamankan di Pos Juanda BPBD Denpasar, sedangkan ular koros sudah diambil dan dipelihara oleh pecinta reptil.

Beberapa Ternak Warga di Karangasem Bali Mendadak Hilang Dimakan Ular Piton 3 Meter

Warga di Banjar Dinas Pemuhunan, Desa Muncan, Kecamatan Selat Karangasem, Bali belakangan diresahkan dengan beberapa ternak yang hilang dimangsa ular. 

Kejadian ini terjadi sejak beberapa minggu yang lalu. 

Ternak warga seperti, ayam, itik dan bebek di kandang mendadak hilang.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Karangasem, Nyoman Tari mengatakan hal ini imbas keberadaan ular piton berukuran sekitar 3 meter yang telah meresahkan warga.

Ular akhirnya dievakuasi setelah ditemukan warga saat akan memangsa bebek yang berkeliaran sekitar pekarangan. 

Warga yang melihat ular tersebut tengah memangsa ternak lantas melaporkannya.

"Yang melaporkan ada ular piton I Gusti Bagus Winata warga Muncan. Saat mendapat laporan, petugas pemadam ke lokasi untuk mengevakuasi ular. Personel yang ke lokasi sebanyak 4 orang mengunakan 1 armada," ungkap I Nyoman Tari, Jumat 26 Februari 2021. 

Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Badan Kepegawaian Daeraah (BKD) Karangasem, tersebut mengatakan, proses evakuasi ular piton lumayan lama.

Hal itu karena ukuran ularnya yang cukup panjang. Tapi untungnya, ular bisa dievakuasi petugas.

Evakuasi dipimpin Danru Pos Selat didampingi 4 personel.

Pejabat asal Desa Ban, Kecamatan Kubu tersebut mengaku, kasus ular masuk ke perumahan dan pekarangan warga marak di Karangasem.

Pemicunya karena sudah masuk musim hujan, sehingga ular yang berada di sarang keluar karena dingin dan mencari tempat lebih hangat. Seperti rumah, serta gubuk.

"Kasus kebakarannya menurun, tapi kasus ular msuk rumah dan pekarangan malah meningkat. Terutama daerah berdekatan dengan perkebunan. Hampir setiap hari petugas pemadam kebakaran melakukan evakuasi ular dan sarang tawon," tambah Tari.

Untuk diketahui, tahun 2020 kasus ular masuk rumah serta pekarangan di Karangasem mncapai 40 sampai 50 kasus.

Tersebar di beberapa Kecamatan. Kasus ini sangat meresahkan dan membuat panik warga.

Selain mengevakuasi ular, petugas sering mengevakuasi sarang tawon.

Pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada dan berhati - hati terkait kasus ular masuk rumah serta pekarangan warga.

Mengingat saat ini Karangasem sudah mulai memasuki musim hujan.

Saat datang hujan endela harus ditutup, dengan harapan ular tak bisa masuk ke dalam.

"Warga harus tetap waspada dan hati- hati, terutama warga yang tingga berdekatan dengan kebun. Rumah yang dekat kebun sering ditemukan ular," imbau Nyoman Tari.

Namun demikian ia menambahkan bahwa petuagas Damkar terus siap siaga seandainya ada laporan ular memasuki perumahaan warga. (*).

(Saiful)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved