Berita Badung

Kewenangan Pusat, Wabup Badung Akan Lakukan Koordinasi untuk Penanganan Luapan Air di Jimbaran

Peristiwa meluapnya air dari drainase di Jl. By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Badung, Bali dampak hujan dengan intensitas lebat dinihari tadi

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana Wakil Bupati Badung saat meninjau proses penanganan luapan air di Jl By Pass Ngurah Rai Jimbaran, Badung, Bali, Senin 8 Maret 2021 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Peristiwa meluapnya air dari drainase di Jl. By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Badung, Bali dampak hujan dengan intensitas lebat dinihari tadi langsung mendapat perhatian Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa.

Wabup Badung Suiasa turun langsung meninjau luapan air tersebut, di mana saat itu tengah dilakukan proses penyedotan air menggunakan alat dari Dinas PUPR Kabupaten Badung.

"Derasnya hujan ditambah aliran dari sungai dan saluran drainase tersumbat akibat banyaknya sampah dari rumah-rumah bisa mempengaruhi meluapnya air ini."

Baca juga: Jalan By Pass Ngurah Rai Jimbaran Bali Digenangi Air, Terparah Sepanjang Beberapa Tahun Terakhir

Baca juga: Hujan Lebat Guyur Badung, Senderan hingga Merajan Rumah Warga di Pererenan Jebol

Baca juga: Kerugian Akibat Hujan dan Angin Kencang di Karangasem Bali Mencapai Setengah Milliar

"Saluran drainasenya yang ada tidak dapat menampung dan menyalurkan volume air yang ada," ujar Wabup Badung Suiasa, Senin 8 Maret 2021.

Menurutnya, perlu dipikirkan ruas-ruas sebaran mengubah alur air nanti sebagai sebuah solusi nanti ke depannya.

Kita akan koordinasikan dengan PU PR Provinsi Bali dan Balai Sungai karena ruas jalan ini merupakan ruas jalan kewenangan pemerintah pusat.

"Ruas ini merupakan ruas jalan kewenangan pusat yaitu balai sungai, oleh karena itu kita akan buat kajian komprehensif nanti bersama-sama apa yang mesti kita lakukan dan di titik-titik mana," ungkapnya.

Baca juga: Meski Senderan Rumah Jebol di Badung Bali, Komang Artawan Pilih Tetap Diam di Rumahnya

Baca juga: Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Buleleng Bali Tembus Rp 90 Ribu per Kilo

Baca juga: Hujan Sehari, Empat Desa di Bangli Bali Dilanda Pohon Tumbang dan Tanah Longsor

Sehingga nantinya dapat solusi penanganan ini secara permanen ke depannya, kita tidak mau memikirkan solusi hanya sesaat saja tapi lebih permanen ke depan.

Apalagi ini adalah jalan utama dan jalur pariwisata utama dilalui wisatawan sehingga penanganannya jangan hanya sementara.

"Karena kita di Badung ini memiliki keterbatasan kewenangan jadi kami akan segera mengkoordinasikannya. Mengenai dampak luapan ini nanti kita cek, kami akan perintahkan kepada BPBD untuk mengecek apa saja kerusakan-kerusakannya," tambah Wabup Suiasa.

Genangan Terparah

Hujan dengan intensitas lebat yang terjadi sejak dini hari tadi mengakibatkan genangan air cukup tinggi di wilayah Jl. By Pass Ngurah Rai Jimbaran, Bali, pagi tadi.

Seperti yang terlihat diunggahan media sosial baik foto maupun video, Jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran tepatnya mulai dari depan SLB Negeri 1 Badung hingga restoran cepat saji KFC Jimbaran, tergenang air.

Genangan air ini mengakibatkan lalu lintas di sepanjang jalur tersebut tidak dapat dilalui sepeda motor karena genangan mencapai 50 cm.

Lurah Jimbaran, Ketut Rimbawan dikonfirmasi membenarkan peristiwa genangan air yang cukup tinggi pagi ini.

"Kami masih turun untuk melakukan pengecekan dan melihat dampak yang ditimbulkan," ujar Rimbawan singkat, Senin 8 Maret 2021.

Saat ini genangan tersebut mulai surut tidak seperti pagi tadi dan lalu lintas berangsur normal kembali.

Menurut Andy Lala yang sudah 10 tahun tinggal di Jimbaran ini menyampaikan hujan lebat melanda wilayah Jimbaran dari dini hari tadi sekira pukul 02.00 sampai 05.00 Wita, dan menyebabkan banjir di sekitaran Dealer MKM sampai KFC Jimbaran.

Dari genangan itu menyebabkan jalan dari arah Nusa Dua menuju Kuta tidak bisa dilewati karena ketinggian air sekitar selutut orang dewasa (1 meter).

"Banjir ini yang paling parah selama bertahun-tahun tinggal di Jimbaran. Air penyebab banjir bersumber dari sungai yang ada di samping SLB, selain itu juga drainasenya tidak bisa menampung air," ujar Andy Lala. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved