Corona di Bali
25 Sulinggih di Bangli Disuntik Vaksin Covid-19, Besok Vaksinasi Sasar Pemuka Agama Islam & Kristen
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Banjar Puri Agung itu diikuti pula oleh staf Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bangli, hingga Majelis Desa
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – 26 Sulinggih di Bangli mendapatkan suntikan vaksinasi corona, Selasa 9 Maret 2021.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Banjar Puri Agung itu diikuti pula oleh staf Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bangli, hingga Majelis Desa Adat (MDA).
Ketua PHDI Bangli, I Nyoman Sukra mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi dimulai pukul 09.00 wita.
Sesuai surat yang pihaknya terima, vaksinasi menyasar pengurus parisada.
Baca juga: Sejumlah Prosesi Jelang Nyepi Dibatasi, Ketua PHDI Bangli Sebut Tanpa Ogoh-ogoh Tak Kurangi Makna
“Pengurus Parisada termasuk paruman sulinggih. Harusnya pemangku juga semua, termasuk pengurus PHDI di tingkat Kabupaten hingga desa,” ucapnya.
Berdasarkan data, Sukra menyebut kurang lebih total terdapat 60 sulinggih di Bangli.
Namun karena jadwal yang mendadak, sehingga hanya 26 sulinggih yang hadir untuk mendapatkan vaksinasi.
Jumlah tersebut pun tidak seluruhnya mendapatkan vaksinasi, karena tidak lolos screening.
“Ada satu sulinggih yang tidak lolos screening karena tensinya tinggi, sehingga vaksinasi harus ditunda.
Selain itu ada delapan orang lainnya yang merupakan pengurus PHDI juga ditunda karena tensi tinggi,” jelas Sukra.
Kegiatan vaksinasi dengan sasaran tokoh adat dan agama akan dilanjutkan pada hari Rabu (10/3/2021) bertempat di Kantor Samsat Bangli.
Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nengah Nadi ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan, vaksinasi pada hari Rabu tidak hanya menyasar pemuka agama Hindu, namun juga pemuka agama lainnya.
“Untuk pemuka agama lain benjang (besok). Diantaranya 25 orang pemuka agama Islam, dan 20 orang pemuka agama Kristen,” sebutnya.
Penambahan 14 Kasus Terkonfirmasi
Sementara itu, perkembangan kasus covid-19 di Bangli per tanggal 9 Maret masih mengalami peningkatan.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Bangli Tembus Rp 120 Ribu Per Kilo, Penurunan Produksi Mencapai 50 Persen