Kisruh Partai Demokrat, Banyak Suara 'Hantu' dalam KLB yang Menangkan Moeldoko?
Kisruh Partai Demokrat, Kader Sebut Banyak Suara 'Hantu' dalam KLB yang Menangkan Moeldoko
TRIBUN-BALI.COM - Suhu perpolitikan di Tanah Air semakin memanas akibat kisruh internal Partai Demokrat.
Perpecahan di internal partai berlambang mercy itu memuncak setelah terselenggaranya kongres luar biasa (KLB) oleh kubu kontra Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu.
Terbaru, Eks Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas mengungkap banyak suara 'hantu' dalam pelaksanaan KLB Partai Demokrat yang digelar di Sumatera Utara itu.
Baca juga: Cerita Gatot Nurmantyo Seputar Kisruh Partai Demokrat, Singgung Penggulingan AHY
Gerald yang juga merupakan peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sumatera Utara menyatakan banyak suara yang tidak sah dalam kongres tersebut.
Menurutnya, hanya ada 32 suara sah, padahal kata dia jumlah peserta yang hadir dalam KLB itu terdapat sebanyak 412 peserta.
Hal tersebut diungkapkan dalam testimoninya sebagai peserta KLB yang ditayangkan dan disaksikan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta pimpinan DPD dan DPC, Senin 8 Maret 2021 kemarin.
“Jadi 412 peserta KLB itu yang sah suaranya hanya 32 DPC, yang sisanya ini suara hantu. Seperti saya ini, saya suara hantu karena tidak ada kapasitas,” kata Gerald dalam testimoninya.
Baca juga: Bawa Dua Boks Bukti Otentik, AHY Sebut KLB Ilegal: Mereka Hanya Diberikan Jaket Partai Demokrat
Dirinya menegaskan kalau dirinya tidak ada kapasitas sebagai pemilik suara yang sah, karena dalam kepengurusan DPC Gerald hanya menjabat sebagai wakil ketua DPC.
Sedangkan, syarat sah untuk memiliki suara dalam KLB Deliserdang yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai harus sebagai ketua.
"Ini kan jadi aneh juga. Sedangkan syarat untuk memilih Ketua Umum dalam syarat Kongres Luar Biasa itu harus 2/3 dari suara sah ketua DPD, 1/2 Ketua DPC," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menjabarkan tentang kerancuan dalam pemilihan Ketua Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum di KLB tersebut.
Kata Gerald, pemilihannya sendiri dilakukan secara voting di dalam sebuah ruangan yang dipimpin oleh pimpinan sidang Jhoni Allen Marbun.
Pada KLB tersebut terdapat dua nama yang dijadikan bakal calon Ketua Umum Partai Demokrat yang baru, yakni KSP Moeldoko dan Marzuki Alie.
"Pemilihan Ketum dalam KLB ini dilakukan secara voting. Ketika ditanya siapa yang akan dipercayakan siapa yang jadi Ketua Umum. Para peserta berteriak Pak Moeldoko," ungkapnya.
Kendati demikian kata Gerald, Jhoni Allen langsung menentukan sikap dengan mengetuk palu dan menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum tanpa adanya musyawarah.