Berita Tabanan

Peserta Pelatihan Kurang Nyaman dengan Ruangan LLK Tabanan, Sejumlah Bangunan Rusak Berat

Sejumlah bangunan tampak mengalami rusak berat di UPTD LLK Tabanan di Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Selasa 9 Maret 2021

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Made Prasetya Aryawan
Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan saat melakukan kunjungan kerja ke UPTD LLK Tabanan di Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Selasa 9 Maret 2021. 

"Tadi setelah acara meninjau LLK, kita sudah serahkan proposal revitalisasi LLK Tabanan ke Pak Wakil Bupati juga. Semoga bisa diperjuangkan nanti," harapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Edi Wirawan melakukan kunjungan ke semua kelas peserta pelatihan seperti kelas menjahit, otomotif servis sepedaa motor dan servis AC.

Selain itu, ia juga meninjau sejumlah gedung yang masuk kategori rusak berat dengan kondisi bocor dan tak bisa digunakan.

"Terus terang saya awalnya hanya mengetahui tentang Barista saja di LLK ini. Ternyata ada banyak pelatihan yang tentunya sangat bagus dan nantinya akan membuat peserta bisa diterima di dunia kerja setelah lulus pelatihan. Tentunya ini membuat bangga Pemkab Tabanan," kata Edi Wirawan usai peninjauan.

Politikus asal Desa Beraban, Kecamatan Kediri ini melanjutkan, sehingga peran pemerintah Tabanan adalah menampung di dunia kerja setelah para peserta lulus pelatihan nanti.

Praktis dengan penyaluran pekerjaan tersebut nantinya bisa menekan angka pengganguran di Tabanan.

Untuk diketahui, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Kabupaten Tabanan tahun 2020 bertambah sebanyak 8.316 orang. Hal tersebut diketahui setelah angka di tahun 2019 yang hamya 3.527 orang meningkat menjadi 11.663 orang di tahun 2020.

"Jadi disini peran pemerintah kedepannya adalah untuk menjembatani para peserta pelatihan ini diterima di dunia kerja. Sehingga kita bisa mengantisipasi bertambahnya pengangguran," katanya.

PAD Tabanan Tak Mampu Bantu Revitalisasi

Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan menyatakan, hasil koordinasi dengan UPTD LLK dan Disnakertrans Tabanan, bangunan gedung di LLK ini memang belum pernah tersentuh perbaikan sejal 1980-an silam.

Baca juga: Hari Pertama Ngantor di Desa Dauh Peken, Bupati Tabanan Kumpulkan 5 Camat Daerah Rawan Covid

Sehingga tak heran bangunan di LLK tersebut mengalami kerusakan.

Menurutnya, dengan kondisi tersebut untuk pihaknya sudah berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah agar bisa dilakukan perbaikan.

Adalah dengan cara mengajukan proposal ke Pemerintah Provinsi serta Pemerintah Pusat. Karena sebelumnya, Pemkab Tabanan juga sudah mengajukan proposal dengan anggaran Rp 65 Miliar untuk perbaikan keseluruhan gedung dan disetujui Rp 14 Miliar.

Mungkin anggaran tersebut nanti bisa memperbaiki bagian atap gedung.

"Kebetulan tahun 2020 kemarin sudah ada tanggapan dari Pak Gubernur, tapi karena situasi dan kondisi saat ini menjadi tertunda. Tapi, kami akan tetap mendorong bagaimana nanti Pemprov bisa menjadi LLK Tabanan sebagai prioritas revitalisasi gedung," katanya.

Disinggung mengenai bantuan dari APBD Tabanan, Edi Wirawan tak berkomentar banyak.

Ia hanya bisa mengatakan bahwa kondisi PAD Tabanan sangat memperihatinkan karena pemasukan masih seret.

Menurutnya PAD belum mampu untuk membantu di LLK.

"Namun kami selalu optimis nantinya Tabanan akan bisa membangun skala prioritas seperti LLk ini," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved