Berita Bangli
Operasi Yustisi Hanya 1 Kali per Hari, Kasatpol PP Bangli: Tingkat Kesadaran Masyarakat Sudah Tinggi
Kepala Satpol PP dan Damkar Bangli, Dewa Agung Suryadarma mengungkapkan, pelaksanaan operasi yustisi saat ini setiap harinya digilir di masing-masing
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Upaya membudayakan penerapan protokol kesehatan Covid-19 melalui operasi yustisi, kini telah berkurang intensitasnya.
Kegiatan yang gencar dilakukan di sejumlah titik pada awal masa pandemi itu, saat ini hanya dilakukan sehari sekali di satu Kecamatan.
Kepala Satpol PP dan Damkar Bangli, Dewa Agung Suryadarma mengungkapkan, pelaksanaan operasi yustisi saat ini setiap harinya digilir di masing-masing Kecamatan.
Terkecuali pada hari Sabtu-Minggu, operasi yustisi difokuskan di Kecamatan Kintamani.
Baca juga: Dipercepat, Eksekutif Jadwalkan Penyerahan RAPBD Perubahan ke DPRD Bangli pada April 2021
“Tetapi di tempat lain pun patroli prokes ini tetap dilaksanakan, ketika ada kegiatan-kegiatan tertentu yang perlu pengawasan lebih ketat.
Misalnya pada hari ini kegiatan kita jadwalnya di Kecamatan Tembuku, tapi ada permakluman bahwa ada kegiatan masyarakat di wilayah Kecamatan Susut.
Pasti kita juga akan kesana (Susut) untuk upaya pengawasan bersama tokoh-tokoh adat dan masyarakat, serta instansi TNI dan Polri,” jelasnya, Kamis 11 Maret 2021.
Suryadarma menegaskan, operasi yustisi sejatinya tidak mengalami pengurangan intensitas.
Sedangkan alasan operasi yustisi hanya dilakukan sehari sekali di satu kecamatan, lantaran terjadi perubahan klaster penularan virus corona.
“Saat ini yang lebih banyak adalah klaster keluarga.
Oleh sebab itu, kita lebih mengintensifkan koordinasi dengan satgas Gotong Royong terutama di desa-desa zona merah,” ungkapnya.
Dilain sisi, Suryadarma juga mengakui sejatinya kesadaran masyarakat sudah tergolong tinggi.
Dimana masyarakat sudah mengenakan masker saat bepergian keluar rumah.
Hanya saja, beberapa masih ditemukan ada yang salah mengenakan masker. Seperti hanya digunakan di dagu.
“Tapi secara individu, saya rasa 90 persen lebih masyarakat Bangli sudah sadar untuk mengenakan masker,” ucapnya.
Baca juga: Layanan 24 Jam Bangli Tetap Beroperasi Selama Hari Raya Nyepi,Lebih Fokus pada Pelayanan Kedaruratan