Bisnis

Pihak Tiara Dewata Prediksi Tingkat Kunjungan Akan Naik dari H-3 Nyepi, Komoditas Ini Paling Dicari

Manager Operasional Tiara Dewata, Novie Setyo  menjelaskan bahwa pada H-3 Nyepi, yakni Kamis 11 Maret 2021 ini, tingkat kunjungan terlihat meningkat

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Rizal Fanany
Suasana tempat perbelanjaan Tiara Dewata jalan Sudirman, Denpasar, Kamis 11 Maret 2021. H-3 jelang Raya Nyepi jumlah kunjungan dan tingkat transaksi mengalami peningkatan. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memasuki H-3 pelaksanaan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Minggu 14 Maret 2021, salah satu pusat perbelanjaan di Kota Denpasar, Bali, yakni Tiara Dewata tampak mulai ramai dikunjungi masyarakat.

Dari pantauan Tribun Bali di Tiara Dewata yang beralamat di Jalan Mayjen Sutoyo No 55 Denpasar, Bali tersebut, rata-rata masyarakat yang tengah berbelanja di area Supermarket lebih dominan membeli komoditas pangan seperti seperti beras, daging, makanan ringan seperti snack dan berbagai kudapan lainnya.

Manager Operasional Tiara Dewata, Novie Setyo  menjelaskan bahwa pada H-3 Nyepi, yakni Kamis 11 Maret 2021 ini, tingkat kunjungan terlihat meningkat.

Hal tersebut ia simpulkan berdasarkan banyaknya  konsumen yang berlalulalang  datang ke area supermarket tersebut sejak pagi hari.

Baca juga: Hari Raya Nyepi 2021, Operasional Jalan Tol Bali Mandara Ditutup Sementara Selama 32 Jam

"Kami estimasikan kedatangan konsumen itu mulai dari hari ini sampai besok," ucap Novie Setyo.

Tingkat kunjungan kali ini pun menurutnya meningkat apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Karena sekarang mungkin masyarakat lebih mempertimbangkan kesehatan dan protokol kesehatan sehingga mereka memilih untuk tidak keluar kota dan lebih dominan ada di Pulau Bali dibandingkan Nyepi sebelum-sebelumnya" sebutnya.

Ketika disinggung mengenai persiapan yang dilakukan pihaknya, Novie Setyo pun mengatakan bahwa tidak ada persiapan khusus dalam menyambut Nyepi tahun ini.

Hal tersebut mengingat tingkat daya beli masyarakat yang masih belum pulih akibat pandemi Covid-19. 

Namun, dirinya melihat untuk permintaan komoditas pangan mengalami peningkatan dibandingkan hari-hari normal yang relatif hampir sepi dan tidak seperti tahun-tahun lalu.

Novie Setyo juga menjelaskan bahwa apabila dibandingkan dengan sektor lainnya di Tiara Dewata seperti sektor usaha, dept store, food center serta arena hiburan, sektor supermarket inilah yang dapat dikatakan memiliki harapan untuk meraih pendapatan.

Mengingat turunnya tingkat kunjungan ke sektor lainnya tersebut sejak adanya  pandemi Covid-19. 

Menurutnya, hal ini juga didasari oleh perubahan kebiasaan dan kesadaran masyarakat untuk mengurangi bepergian ke luar rumah hingga memilih untuk tidak makan di tempat dan memilih pesanannya untuk dibawa pulang atau take away.

"Namun, kami tetap memberikan sarana dan prasarana kepada konsumen bahwa kalau makan di tempat kami terjamin protokol kesehatannya," kata Novie Setyo.

Baca juga: 10 Fakta Hari Raya Nyepi di Bali yang Harus Kalian Ketahui

Dirinya mengatakan bahwa di seluruh area Tiara Dewata  khususnya  area supermarket, pihaknya mewajibkan siapapun yang datang untuk mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah.

"Mulai dari konsumen masuk sampai mengantri di kasir pun kami tetap terapkan protokol kesehatan.

Mulai dari penyediaan tempat cuci tangan, hand sanitizer di pintu masuk dan meja kasir hingga mewajibkan cek suhu tubuh. Dan kami mewajibkan konsumen menggunakan masker.

Jika mereka tidak memakai atau menurunkan masker, konsumen tidak akan kami izinkan masuk," ujarnya.

Tidak hanya itu saja, setiap 30 menit sekali akan ada imbauan yang disiarkan dari pihak Tiara Dewata   kepada para konsumen terkait protokol kesehatan.

"Kami pun punya petugas yang mengatur agar konsumen menaati protokol kesehatan.

Namun, yang memang tidak bisa kami hindari adalah tingkat kepadatan yang sudah saya sebutkan tadi," ungkap Novie Setyo.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menyebut akan ada perubahan jam operasional sebelum Hari H pelaksanaan Nyepi tahun 2021 ini.

Pada Sabtu 13 Maret 2021 atau H-1 Nyepi, Tiara Dewata akan buka dari pukul 07.00-20.00 WITA.

Sedangkan pada Senin 15 Maret 2021, Tiara Dewata akan buka dari pukul 09.00 WITA dan terkait jam tutupnya akan sama seperti ketika hari normal. 

Baca juga: Pemkot Denpasar Siap-siap Membuka Ruang Publik Setelah Nyepi 

Jalan Tol Bali Mandara Tutup 32 Jam

Sementara itu, memperhatikan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: 003.1/15191/PK/BKD, tanggal 3 Nopember 2020, tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2021.

Dalam rangka perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Çaka 1943, serta dalam rangka turut melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal, operasional Jalan Tol Bali Mandara akan ditutup sementara secara keseluruhan selama 32 jam.

"Penutupan operasional ini kita lakukan seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka menghormati perayaan hari besar keagamaan umat Hindu di Bali

PT Jasamarga Bali Tol (JBT) secara kelembagaan senantiasa menghormati kearifan lokal," ujar Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, I Ketut Adiputra Karang, Kamis 11 Maret 2021.

Penutupan akan mulai hari Sabtu, 13 Maret 2021 pukul 23.00 WITA, dan akan dibuka kembali pada hari Senin 15 Maret 2021, mulai pukul 07.00 WITA.

Adiputra mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung Pengoperasian Jalan Tol Bali Mandara selama ini.

“Dalam kesempatan yang baik ini, kami atas nama seluruh Jajaran Komisaris, Direksi, dan Karyawan PT Jasamarga Bali Tol mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Çaka1943

Semoga kedamaian dan kesejahteraan selalu menyertai kita semua," kata Adiputra.

Ia juga menyampaikan bahwa pada hari-hari normal sebelum adanya pandemi Covid-19 di Indonesia, per hari arus lalu lintas yang melintas di Jalan Tol Bali Mandara, mencapai 40 sampai 45 ribu kendaraan.

Setelah adanya corona, turun hingga menjadi rata-rata 9 hingga 12 ribu kendaraan per-harinya.

Adiputra menuturkan walaupun terjadi penurunan volume lalu lintas secara signifikan namun aspek kenyamanan, keamanan dan kelancaran Jalan Tol Bali Mandara tetap sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Kementerian PUPR dan berlaku diseluruh Jalan Tol di Indonesia.

Selain itu seluruh sumber daya operasional seperti Mobile Customer Service, Patroli Jalan Raya (PJR), Ambulance, Rescue, dan Derek disiagakan 24 jam.

Para petugas operasional pun siap memberikan layanan optimal.

Selain itu, untuk pemantauan kondisi terkini terdapat 50 CCTV, VMS (Rambu Informasi Elektronik) dan Anemometer (alat pengukur Kecepatan angin).

"Kami juga mengimbau pengguna jalan tol yang hendak masuk tol agar selalu menyiapkan uang elektronik dengan saldo yang cukup saat melakukan transaksi di gardu tol," imbaunya.

Pengguna jalan tol dapat melakukan pengisian saldo uang elektronik di drive thru top up uang elektronik yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Benoa, di bawah Simpang Susun Benoa dan membeli kartu uang elektronik di setiap gerbang tol.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved