Berita Bangli
Bunga Pucuk Bang Jadi Maskot Kabupaten Bangli Bali, Begini Kronologi dan Sejarahnya
Dari hasil rapat tadi, seluruh peserta rapat secara bulat mendukung Bupati Bangli untuk menggunakan Pucuk Bang sebagai maskot Kabupaten Bangli
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Kambali
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Sempat terhenti selama hampir dua tahun, penentuan maskot Kota Bangli, Bali kini kembali menjadi perbincangan.
Setelah sebelumnya Bupati Made Gianyar memilih bunga Gumitir sebagai maskot, pilihan tersebut kini diubah menggunakan bunga Pucuk Bang.
Pembahasan mengenai maskot Kabupaten Bangli itu digelar melalui rapat antara Bupati Bangli bersama PHDI, Majlis Madya, Peradah, Paiketan Pemangku, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pariwisata, Penglingsir Puri Bangli serta sejumlah pihak terkait.
Baca juga: Jelang Hari Raya Nyepi, Pemkab Bangli Gelar Ritual Mepepada Agung
Kepala Dinas Kominfosan Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, Jumat, 12 Maret 2021 membenarkan, jika hari ini dilaksanakan rapat untuk membahas maskot Kabupaten Bangli dari kelompok flora.
“Dari hasil rapat tadi, seluruh peserta rapat secara bulat mendukung Bupati Bangli untuk menggunakan Pucuk Bang sebagai maskot Kabupaten Bangli.
Baik dari sisi yadnya, sisi kekhasannya di Bangli, sisi kegunaan, hingga sisi filsafatnya dengan Kabupaten Bangli, itu semua sudah dibahas dan semua sepakat untuk menggunakan Pucuk Bang sebagai maskot,” jelasnya.
Baca juga: Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Bangli Mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi
Diliriknya Pucuk Bang sebagai maskot Kabupaten Bangli sejatinya sudah lama.
Rapat yang dilakukan hari ini adalah untuk menegaskan kembali upaya Bupati Bangli Ida Bagus Gede Agung Ladip (1990-2000), yang pada tahun 1991 telah menetapkan maskot Kabupaten Bangli adalah Pucuk Bang.
Namun demikian, pada saat itu belum sampai ke tataran pengesahan produk hukumnya, seperti Perda dan lain sebagainya.
“Tahun 1991 pada saat HUT Kota Bangli ke 771, itu dilaksanakan deklarasi penggunaan Pucuk Bang sebagai Maskot Kota Bangli.
Nah sekarang dipertegas kembali oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta.
Penggunaan maskot Pucuk Bang ini sekarang sedang dalam proses penetapan menjadi Perda.” jelasnya.
Baca juga: Operasi Yustisi Hanya 1 Kali per Hari, Kasatpol PP Bangli: Tingkat Kesadaran Masyarakat Sudah Tinggi
Dikatakan pula, pada tahun 1991 bunga Pucuk Bang memang paling banyak tumbuh di Bangli.
Termasuk juga saat ini, karena sangat erat kaitannya dengan berbagai kegiatan upacara keagamaan.
“Bukti orang Bangli menggunakan Pucuk Bang adalah pada setiap kegiatan sembahyang, kegiatan adat, yang mencirikan kramaning Bangli adalah menggunakan Pucuk Bang,” ujar Dirgayusa mengutip dari Penglingsir Puri Bangli.