Pakan Monyet di Sangeh Capai Rp 15 Juta Perbulan, Pengelola Menjerit, Khawatirkan Hal Ini

Selain penurunan kunjungan, Daya Tarik Wisata (DTW) Sangeh juga mengalami penurunan omset.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: M. Firdian Sani
I Komang Agus Aryanta/Tribun Bali
Manajer Operasional DTW Sangeh, Made Mohon saat memberi makan monyet di Objek Wisata Sangeh pada Jumat 12 Maret 2021 

Jika kondisi sudah seperti itu, monyet yang kalah bersaing bisa jadi keluar dari hutan dan bahkan menganggu ke rumah-rumah warga.

Karena itu sebisa mungkin biaya pakan monyet harus tercukupi. 

Pihaknya juga mengaku untuk pakan sendiri pengelola menganggarkan Rp 15 juta sebulan.

Setiap hari, sekitar ratusan kg ketela dan pisang disiapkan untuk lebih dari 600 monyet yang ada.

"Belum lagi monyet beranak cukup banyak, sehingga diperkirakan jumlahnya lebih banyak. Dulu biaya pakan tidak terasa, karena omzetnya bisa menutupi. Sekarang sejak pandemi, terasa sekali pengeluarannya, apalagi omzet turun. Tahun ini kami pakai sisa dana kas tahun-tahun sebelumnya," tungkas  Mohon. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved