Tak Ada Ogoh-ogoh Menjelang Nyepi, Aparat di Badung Antisiapasi Adanya Kegiatan Mabuk-mabukan

Satpol PP Badung akan melaksanakan patroli bersama TNI/Polri untuk mengantisipasi adanya kerumunan.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Ahmad Firizqi Irwan
Pawai ogoh-ogoh di Jalan Gajah Mada tampak ramai dan meriah ditonton ribuan masyarakat Kota Denpasar, Rabu (6/3/2019). 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pada perayaan hari Hari Raya Nyepi tahun caka 1943 atau tahun 2021 sudah dipastikan tidak akan ada pengarakan ogoh-ogoh di Bali khusus di Kabupaten Badung, Bali.

Meski demikian hari pengerupukan atau sehari sebelum hari raya Nyepi masih terus diatensi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kabupaten Badung.

Satpol PP Badung akan melaksanakan patroli bersama TNI/Polri untuk mengantisipasi adanya kerumunan.

Aparat juga mengantisipasi adanya kegiatan mabuk-mabukan. 

Baca juga: Pengakuan Tak Biasa Pelaku Pembunuhan Berantai di Bogor, Rian Mengaku Benci Perempuan

Kasatpol PP Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara saat dikonfirmasi Jumat 12 Maret 2021 tak menampik semua itu.

Pihaknya mengaku akan menurunkan semua personel untuk mengantisipasi adanya kerumunan orang.

Baca juga: Memaknai Nyepi, Begini Penjelasan Ida Rsi Terkait Sasih Mala hingga Fenomena Ogoh-ogoh di Bali

Selebihnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Badung diperpanjang.

"Tetap kita lakukan atensi dengan baik. Semua itu juga sudah sesuai dengan SE dari Majelis Desa Adat, termasuk Dinas Kebudayaan," jelasnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan akan menurunkan sebanyak 120 personel yang rutin dalam pelaksanaan PPKM mikro dalam atensi penyepian kali ini.

Bahkan akunya akan melakukan patroli bersama TNI dan Polri untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan.

"Sebelumnya kami juga sudah melaksanakan rapat dengan Polres Badung dan Polresta Denpasar. Selain atensi tim pemburu covid-19 kami juga akan menindak kerumunan termasuk kegiatan yang menyimpang dari kegiatan agama ini," bebernya.

Kendati demikian pihaknya berharap tidak ada kegiatan mabuk-mabukan saat hari raya pengerupukan.\

Hanya saja pihaknya tetap menghimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan Baik.

"Jadi tetap melaksanakan PPKM dengan baik. Sehingga dihari suci nyepi ini kasus positif covid-19 bisa cepat menurun dan ekonomi bisa kembali pulih," bebernya.

Dikonfirmasi terpisah Kasubag humas Bag ops Polres Badung Iptu I Ketut Gede Oka Bawa juga mengatakan hal yang sama. Pihaknya mengaku personil polri dari masing-masing polsek juga akan memantau situasi malam pengerupukan.

"Patroli tetap dilaksanakan untuk menjaga situasi yang kondusif," katanya.

Dikatakan jika ada pelanggaran atau kegiatan kerumunan akan dilakukan pembubaran langsung. Bahkan tidak hanya peringatan sanksi administrasi dan denda pun bisa dilayangkan jika melanggar prokes.

"Semoga tidak ada kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Termasuk juga mabuk-mabukan," tungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved