Nyepi 2021

7 Fakta Menarik Hari Raya Nyepi 2021 di Bali Saat Pandemi Covid-19

Empat larangan saat Nyepi yang dilakukan selama tapa brata penyepian adalah amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni

Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Rizal Fanany
Pecalang berjaga di sekitar Lapangan Puputan, Denpasar, Bali, saat Nyepi, Rabu (9/3/2016). 

TRIBUN-BALI.COM - Umat Hindu di Indonesia telah merayakan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada kemarin Minggu, (14/3/2021).

Perayaan yang berpusat di Bali dan Tengger (Bromo) dilakukan dengan tapa brata penyepian atau empat pantangan oleh umat Hindu.

Dikutip dari Kompas.com, perayaan Hari Raya Nyepi tahun 2021 ini berbeda dari biasanya.

Hal itu disebabkan karena pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Baca juga: KHUSUS di Bali, Promo J.CO Spesial Nyepi Senin 15 Maret 2021, Dua Minuman Ukuran Due Rp52.000

Baca juga: Dua Insiden Kebakaran Terjadi di Jembrana Bali Saat Perayaan Nyepi 2021

Berikut ini fakta menarik seputar Hari Raya Nyepi di Bali, termasuk juga bagaimana Nyepi di Bali saat pandemi Covid-19:

1. Larangan umat Hindu saat Nyepi

Usai nyepi, ratusan umat Hindu lakukan tradisi Siat Yeh, Jumat (8/3/2019).
Usai nyepi, ratusan umat Hindu lakukan tradisi Siat Yeh, Jumat (8/3/2019). (Banjar Teba)

Empat larangan saat Nyepi yang dilakukan selama tapa brata penyepian adalah amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Maka dari itu saat Nyepi berlangsung, masyarakat Bali termasuk juga para wisatawan yang berada di sana dilarang bepergian.

Jika nekat, pecalang atau petugas keamanan adat yang berpatroli akan mengamankan para pelanggar.

Kemudian, ada pula larangan jangan berisik. Hindari menimbulkan suara dalam volume besar.

Jagan pula menyalakan terlalu banyak lampu. Usahakan hanya menyalakan lampu kamar saja.

2. Rangkaian upacara Nyepi

Umat Hindu menggelar upacara melasti dalam rangkaian hari Raya Nyepi di Pantai Padanggalak, Kesiman, Denpasar, Kamis 11 Maret 2021. Di masa pandemi upacara Melasti dilaksanakan secara terbatas. Setiap desa adat hanya melibatkan 40 orang peserta, yang terdiri dari pemangku, serati banten, prajuru adat, dan pecalang.
Umat Hindu menggelar upacara melasti dalam rangkaian hari Raya Nyepi di Pantai Padanggalak, Kesiman, Denpasar, Kamis 11 Maret 2021. Di masa pandemi upacara Melasti dilaksanakan secara terbatas. Setiap desa adat hanya melibatkan 40 orang peserta, yang terdiri dari pemangku, serati banten, prajuru adat, dan pecalang. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Biasanya, umat Hindu Bali akan melangsungkan beberapa upacara menjelang Hari Raya Nyepi dan juga sesudahnya.

Saat pandemi seperti ini, pelaksanaan upacara diimbau hanya dilakukan secara terbatas.

Seperti yang dikatakan Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana I Gede Pitana, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

“Biasanya umat Hindu ramai-ramai lakukan melasti. Prosesi panjang, arak-arakan mengambil air di tengah laut. Tapi sekarang diimbau untuk yang melasti hanya yang bertugas saja agar tidak ada kerumunan,” kata Pitana.

Kemudian, untuk pawai ogoh-ogoh yang biasanya dilakukan sehari sebelum Nyepi, yakni saat pengerupukan juga ditiadakan.

Baca juga: Parade Foto Suasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Saat Nyepi 2021

Pawai dianggap akan mudah menimbulkan kerumunan.

3. Internet tak mati

Ilustrasi Wifi.
Ilustrasi Wifi. (pixabay.com)

Untuk Hari Raya Nyepi tahun 2021 ini, jaringan internet untuk WiFi dipastikan akan tetap hidup.

Namun, data seluler dan Internet Protokol Television (IPTV) akan dimatikan selama 24 jam mulai Minggu (14/3/2021) pukul 06.00 WITA hingga Senin (15/3/2021) pukul 06.00 WITA.

Biasanya internet akan dimatikan saat Nyepi di Bali agar pelaksanaan ibadah bisa berlangsung khusyuk.

Namun karena masih pandemi, diputuskan jaringan intenet tetap dihidupkan.

Tidak hanya di tempat pelayanan vital saja, tetapi juga di rumah-rumah.

4. Bali yang lengang

Jalanan di wilayah Legian Kuta telah ditutup.
Jalanan di wilayah Legian Kuta telah ditutup. (Tribun Bali/Fauzan Al Jundi)

Bali akan terlihat lebih lengang daripada biasanya.

Jalanan di Bali tidak boleh dilalui kendaraan selain mobil ambulans.

Mobil ambulans pun harus dikawal oleh pecalang ketika melaksanakan tugasnya mengantar pasien ke rumah sakit.

5. Dirindukan wisatawan

Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), menyambut kedatangan wisatawan nusantara/domestik di terminal kedatangan domestik Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat (31/7/2020).
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), menyambut kedatangan wisatawan nusantara/domestik di terminal kedatangan domestik Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat (31/7/2020). (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Saat Hari Raya Nyepi, banyak wisatawan yang sengaja datang ke sana untuk menikmati suasana uniknya.

Banyak dari mereka yang ingin mendapatkan pengalaman spiritual dengan melakukan yoga atau meditasi di tengah keheningan Nyepi.

Karena 24 jam tanpa polusi, tentu saja udara Bali akan tampak lebih bersih.

Baca juga: Pemberian Remisi Khusus Hari Raya Nyepi 2021 Menghemat Anggaran Rp 553 Juta

Baca juga: Pemberian Remisi Khusus Hari Raya Nyepi 2021 Menghemat Anggaran Rp 553 Juta

Di malam hari kamu akan bisa melihat langit Bali yang indah dipenuhi bintang-bintang.

Keindahan ini jadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan.

6. Bandara yang berhenti beroperasi

Suasana ruang Check in Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali saat Nyepi, Minggu 14 Maret 2021.
Suasana ruang Check in Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali saat Nyepi, Minggu 14 Maret 2021. (Foto kiriman Stakeholder Relation PT Angkasa Pura I)

Bandara I Gusti Ngurah Rai akan berhenti beroperasi sementara selama Hari Raya Nyepi. Bandara akan tutup selama 24 jam.

Mulai dari Minggu (14/3/2021) pukul 06.00 WITA hingga Sabtu (15/3/2021) pukul 06.00 WITA.

Selain bandara, hub transportasi lain seperti pelabuhan dan terminal juga akan tutup sementara selama hari Nyepi.

Tak ada pesawat, kapal, atau kendaraan apa pun yang bisa beroperasi selama 24 jam tersebut.

7. Fasilitas terbatas

ATM BNI WR. Supratman pertigaan Pasar Ketapian Denpasar
ATM BNI WR. Supratman pertigaan Pasar Ketapian Denpasar (Tribun Bali / Wema Satyadinata)

Selain bandara, beberapa fasilitas penting di Bali juga ditutup, salah satunya adalah mesin ATM.

Mesin ATM tutup sementara mulai Sabtu (13/3/2021) pukul 12.00 WITA.

Mesin ATM akan kembali beroprasi mulai Senin (15/3/2021) pukul 07.00 WITA.

Namun, untuk layanan perbankan yang berbasis elektronik atau digital seperti mobile banking tetap bisa beroperasi seperti biasa.

Baca juga: 4 Hari Terakhir Jelang Nyepi, Pergerakan Penumpang Domestik di Bandara Ngurah Rai Capai 34.373 Orang

Selain ATM yang tutup, Jalan Tol Bali Mandara juga akan ditutup sementara selama 32 jam.

Mulai Sabtu (13/3/2021) pukul 23.00 WITA dan baru dibuka kembali Senin (15/3/2021) pukul 07.00 WITA.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved