Berita Gianyar
Warga Berkerumun Daftar Vaksinasi Covid-19 di RSUD Sanjiwani Gianyar Bali, Diduga Kurangnya Ruangan
Potret 'mengerikan' terjadi di tempat pendaftaran vaksinasi covid-19 di RSUD Sanjiwani, Gianyar, Bali, Kamis 18 Maret 2021 pagi.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Potret 'mengerikan' terjadi di tempat pendaftaran vaksinasi covid-19 di RSUD Sanjiwani, Gianyar, Bali, Kamis 18 Maret 2021 pagi.
Diduga disebabkan kurangnya ruangan untuk mengantre dalam pendaftaran vaksin, mengakibatkan terjadinya kerumuman massa.
Lebih memprihatinkannya lagi, kondisi ini terjadi di tempat tertutup.
Seorang penerima vaksin mengatakan, hal tersebut membuat dirinya ketakutan.
Sebab, ia yang datang untuk mengantisipasi terserah virus corona, justru bisa tertular saat mengikuti vaksinasi ini.
Iapun terus berdoa, supaya ia dan rekan-rekannya tidak terjangkit virus corona di Sanjiwani.
"Ini sangat buruk, kenapa justru di tempat yang seharusnya nyaman, justru terjadi kerumunan. Apalagi di ruang tertutup seperti ini. Mudah-mudahan tidak ada yang positif covid-19 usai vaksinasi," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.
Baca juga: Disdikpora Denpasar Ajukan 8.400 Guru dan Tenaga Pendidik untuk Vaksinasi Covid-19
Baca juga: MUI Keluarkan Fatwa Baru Mengenai Hukum Vaksinasi Bagi Umat Islam yang Berpuasa
Baca juga: Sulinggih Diusulkan Divaksinasi Setelah Pelayanan Publik, 11.139 Masyarakat Tabanan Sudah Divaksin
Informasi dihimpun Tribun Bali, pagi itu ada sekitar 400an warga termasuk anggota DPRD Gianyar mengikuti vaksinasi di RSUD Sanjiwani.
Kerumunan ini terjadi di lantai tiga, tempat pendaftaran vaksinasi.
Namun kerumunan ini terurai setelah penerima vaksin masuk ke ruang berikutnya, yakni ruang vaksinasi dan isolasi.
Kepala Bidang Humas RSUD Sanjiwani, Anak Agung Gde Putra Parwata saat dikonfirmasi terkait kerumunan ini mengatakan, dalam pelayanan vaksinasi covid-19 ini, pihaknya menyediakan tiga ruangan.
Yakni ruang lantai III sebelah barat lift khusus untuk pendaftaran dan mengukur tensi.
Sementara ruang diklat digunakan khusus untuk vaksinasi.
Sementara ruang aula Graha Saba Utama untuk observasi setelah suntik vaksin.
Meski demikian, disebabkan jumlah masyarakat yang datang untuk divaksin relatif banyak dan luas ruangannya terbatas, sehingga kerumunan di ruang pendaftaran tidak bisa dielakkan.