Berita Badung

7 Fakta & Motif Pria 44 Tahun Celurit Karmiadi hingga Tewas di Bali, Diduga Cemburu & Perselingkuhan

pelaku tiba-tiba datang ke rumah korban dan langsung menebasnya dari belakang.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Kambali
Istimewa
Pelaku Matsari saat diperiksa jajaran reskrim Polres Badung di Polres Badung, Bali, pada Minggu 21 Maret 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kasus penebasan terjadi di Jalan Raya Muding Indah, Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu, 20 Maret 2021.

Berikut ini fakta-fakta dan motif kasus penebasan yang terjadi sekitar pukul 15.50 Wita di Jalan Muding Indah IX yang berhasil dihimpun Tribun-Bali.com;

1. Dicelurit dari belakang

Korban diketahui bernama Karmiadi (70) dengan alamat Jalan Muding Indah IX. Sedangkan pelaku bernama Matsari (44) asal Kelurahan Banjar Tabulu, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Korban langsung ditebas dari belakang dengan menggunakan cerurit.

Kasat Reskrim AKP Laorens Rajamangapul Heselo, saat dikonfirmasi mengatakan, saat itu pelaku tiba-tiba datang ke rumah korban dan langsung menebasnya dari belakang.

“Korban saat itu lagi memperbaiki sangkar burung, dan langsung ditebas sebanyak dua kali,” ujarnya, Minggu, 21 Maret 2021.

Baca juga: UPDATE: Pelaku Penebasan di Jalan Muding Indah Badung Diancam Hukuman Penjara Seumur Hidup

2. Dendam pribadi

Pelaku kepada korban diduga memiliki dendam pribadi.

Bahkan usai menebas, pelaku langsung membuang cerurit tersebut ke sungai di dekat tempat kejadian perkara (TKP).

AKP Laorens mengungkapkan dari beberapa sanksi yang diperiksa, korban memang ditunggu-tunggu pelaku.

Pasalnya pelaku memiliki dendam lama lantaran diduga berselingkuh dengan istrinya.

“Dugaan sementara karena pelaku dendam dari lama.

Namun saat ditebas, korban tersungkur ke sungai bahkan cerurit yang digunakan dibuang ke sungai,” bebernya.

Baca juga: UPDATE: Penebasan di Jalan Muding Badung, Kasat Reskrim: Istri Pelaku Ingin Diajak Berhubungan Intim

3. Usai tebas, pelaku langsung pergi ke kos

Usai melakukan penebasan, pelaku langsung pergi ke kos yang tak jauh dari TKP.

Polisi kemudian mendapatkan informasi dan akhirnya pelaku diamankan dan dilakukan pemeriksaan di Polres Badung.

“Korban mengalami luka tebas dari bagian kepala belakang, leher belakang hingga bahu depan bagian kanan, dan kondisinya meninggal dunia.

Korban pun sudah dilarikan ke RSUP Sanglah (Kota Denpasar, Bali),” tutur AKP Laorens.

Baca juga: Penebasan di Kerobokan Kaja Badung, Pelaku Diduga Punya Dendam Pribadi

4. cemburu dan perselingkuhan

AKP Laorens mengatakan, pihaknya saat ini pelaku masih dilakukan pemeriksaan.

Namun beberapa barang bukti sudah diamankan. 

“Masih pemeriksaan dugaan sementara pelaku dendam karena istrinya selingkuh dengan korban,” kata dia.

AKP Laorens mengatakan, motif penebasan karena pelaku cemburu.

“Pelaku merasa cemburu karena istri pelaku ingin diajak berhubungan intim, sehingga pelaku membawa sebuah celurit untuk membunuh korban,” ungkap AKP Laorens.

“Motif penebasan, karena pelaku cemburu dengan korban, diduga istrinya selingkuh, sehingga pelaku membabi-buta melakukan penebasan,” bebernya.

Kendati demikian, dari hasil pemeriksaan pelaku mengakui istrinya ingin diajak berhubungan intim oleh korban.

Sehingga pelaku pun merasa marah dengan korban.

“Sebelum melakukan pembunuhan, korban sudah ditunggu-tunggu oleh pelaku,” ungkapnya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Terjadi Penebasan di Jalan Muding, Kerobokan Kaja Badung

5. Kepala korban robek

Saat itu korban sedang memperbaiki sarang burung di rumahnya, tiba-tiba dari belakang pelaku langsung melakukan penebasan.

Bagian kepala korban robek, sehingga korban tersungkur dan jatuh di sungai.

Usai melakukan penebasan pelaku langsung membuang sebuah celurit yang digunakan membunuh ke sungai.

“Korban mengalami luka tebas dari bagian kepala belakang, leher belakang hingga bahu depan bagian kanan dan nyaris putus,” kata dia.

Baca juga: Update Kasus Penebasan di Desa Songan Bangli, Polisi Ungkap Pelaku Masih Memiliki Hubungan Keluarga

6. Pelaku sempat akan pinjam uang

AKP Laorens menceritakan, menurut keterangan tetangga kosnya Yasin (43), sebelum melakukan aksi pembunuhan dirinya bersama pelaku minum kopi di teras kos milik pelaku.

Bahkan pelaku sempat ingin meminjam uang kepada dirinya namun saksi mengatakan tidak memiliki uang.

“Pengakuan saksi, pelaku ini sempat mengatakan menunggu korban.

Karena tidak tahu masalah saksi tidak ikut campur.

Namun sekitar pukul 16.00 Wita sanksi mendengar korban sudah meninggal dunia dengan cara dibunuh.

Bahkan saksi ini pun ikut mengangkat korban dari sungai,” jelasnya.

Baca juga: Berikan Warning Kepada Pelaku Penebasan, Polisi : Kita Akan Lakukan Tindakan Tegas

7. Pelaku diancam penjara seumur hidup

Pelaku penebasan di Jalan Muding, Kerobokan Kaja, Badung, Bali, yang bernama Matsari (44).
Pelaku penebasan di Jalan Muding, Kerobokan Kaja, Badung, Bali, yang bernama Matsari (44). (Istimewa)

Pelaku penebasan Matsari (44) asal Kelurahan, Banjar Tabulu, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur masih menjalani pemeriksaan di Polres Badung, Bali.

Pelaku pun diancam hukuman seumur hidup dengan dikenakan pasal 340 KUHP.

Kasat Reskrim AKP Laorens Rajamangapul Heselo, didampingi Kasubag humas Bag ops Polres Badung Iptu I Ketut Gede Oka Bawa mengatakan jika pelaku masih menjalani pemeriksaan.

Mengenai soal ancaman hukuman, disebutkan memang masuk unsur-unsur pembunuhan berencana.

“Dapat disimpulkan unsur-unsur pembunuhan berencana berdasarkan Pasal 340 KUHP maksimal ancaman pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun,” katanya Minggu, 21 Maret 2021.

Pembunuhan berencana yang dimaksud, lantaran pelaku dengan sengaja ingin membunuh karena merasa dendam dengan korban Karmiadi (70).

Bahkan celurit miliknya diambil, untuk melakukan penebasan sampai korban meninggal dunia. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved