Kerajaan Inggris

Pangeran William Marah pada Harry dan Meghan, Keduanya Dianggap Menghina Ratu Elizabeth II

William marah atas reaksi Harry dan Meghan terhadap larangan mengenai penggunaan kata “Royal” (artinya “Kerajaan”) pada website milik Harry-Meghan.

Editor: Sunarko
AFP/CHRIS ALLERTON /SUSSEXROYAL/DUKE AND DUCHESS OF SUSSEX
Sebuah foto yang dirilis Duke dan Duchess of Sussex pada 8 Mei 2019 memperlihatkan Pangeran Philip (kiri), Ratu Elizabeth, Pangeran Harry, Meghan Markle dan ibunya Doria Ragland memandangi bayi Meghan yang diberi nama Archie Harrison Mountbatten-Windsor. 

TRIBUN-BALI.COM, LONDON -  Cerita tentang keretakan keluarga Kerajaan Inggris ternyata masih terus bergulir sejak kehebohan wawancara Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle di acara Oprah pada 7 Maret 2021, yang banyak menyentil kehidupan di dalam kerajaan.

Kali ini kabar terbaru berasal dari Pangeran William, kakak Harry. Sebetulnya peristiwanya sendiri sudah lama terjadi, namun baru hari ini ramai diungkapkan oleh media Inggris.

Dilansir media Inggris The Mirror pada Minggu 21 Maret 2021, disebutkan bahwa William marah atas reaksi Harry dan Meghan terhadap larangan mengenai penggunaan kata “Royal” (artinya “Kerajaan”) pada website milik Harry-Meghan.

Larangan penggunaan kata “Royal” itu dikeluarkan oleh Ratu Inggris, yaitu Ratu Elizabeth II, menyusul munculnya website milik Harry - Meghan yang memakai kata “Royal”.

Padahal saat itu, di tahun 2020, Harry dan Meghan sudah memutuskan untuk meninggalkan gelar dan atribut kebangsawanan mereka setelah keduanya memutuskan keluar dari istana dan menjalani kehidupan sebagai warga biasa di luar Inggris.

Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Dinilai Dusta soal Adanya Diskriminasi di Kerajaan Inggris

Baca juga: Keluarga Kerajaan Inggris Makin Retak, Harry Berbicara dengan Pangeran Charles dan Kakaknya

Oleh media-media Inggris, keluarnya Harry - Meghan sebagai anggota resmi kerajaan itu diistilahkan sebagai Megxit (singkatan dari Meghan Exit), yang memelesetkan istilah Brexit (Britain Exit), yakni keluarnya Inggris dari kesepakatan Uni Eropa.  

“Pangeran William merasa reaksi Harry dan Meghan terhadap larangan Ratu itu sebagai menghina dan tidak sopan,” kata sumber-sumber yang mengetahui ucapan William, seperti diberitakan The Mirror hari ini.

Diketahui, setelah melepas secara resmi kebangsawanan Kerajaan Inggris, Harry dan Meghan membuat situs web dengan menggunakan kata “Sussex Royal”.

Sussex adalah atribut kerajaan yang sebelumnya tersematkan pada Pangeran Harry, karena dia digelari Duke of Sussex. Sedangkan Meghan bergelar Duchess of Sussex.

Rupanya, setelah menanggalkan gelar kebangsawanan, mereka berdua masih memakai kata “Sussex Royal” di situs web mereka, yang kemudian memicu tanggapan dari Ratu Elizabeth.

Apalagi, situs yang mencantumkan kata “Sussex Royal” itu dipandang Pangeran William (yang bergelar Duke of Cambridge) digunakan juga untuk kepentingan proyek komersial Harry – Meghan setelah mereka tidak lagi menyandang gelar bangsawan.

Ratu Elizabeth II kemudian memerintahkan pasangan itu untuk tidak menggunakan kata “Royal” (Kerajaan) untuk proyek mereka di masa depan.

Setelah larangan tersebut dikeluarkan, Harry – Meghan memberikan tanggapan tegas.

Mereka dengan memposting pernyataan yang berbunyi : 'Meskipun tidak ada yurisdiksi oleh The Monarchy (Kerajaan Inggris). . . atas penggunaan kata 'Royal' di luar negeri, tetapi Duke dan Duchess of Sussex tidak bermaksud untuk menggunakan kata 'Sussex Royal'. . . atau . . . 'Royal'.

Saat itu, Harry – Meghan baru saja meninggalkan Inggris, dan bermukim di Kanada sebelum kemudian pindah ke Los Angeles, Amerika Serikat.

Seorang sumber senior kerajaan mengatakan kepada Sunday Times bahwa William menilai kalimat dalam pernyataan Harry – Meghan itu menyepelekan Ratu dengan cara yang menghina dan tidak sopan.

Kalimat yang dianggap merendahkan Ratu itu diduga adalah “meskipun tidak ada yurisdiksi oleh The Monarchy”, yang kesannya tidak mengorangkan Ratu.  

“Pernyataan itu, ya William merasa mereka telah menyepelekan Ratu dengan cara yang menghina dan tidak sopan," kata sumber, yang mantan pembantu senior di Kerajaan Inggris.

Namun, dalam wawancaranya dengan Oprah pada 7 Maret 2021, Harry secara eksplisit membantah tuduhan menghina Ratu dengan pernyataannya tersebut.

"Tidak, aku tidak pernah menyepelekan nenekku. Aku terlalu menghormatinya," kata Harry.

Wawancara Harry - Meghan di Oprah yang banyak mengungkap sisi-sisi tak sedap Kerajaan Inggris dikabarkan membuat William “terguncang”.

Seperti banyak diwartakan, dalam wawancara dengan Oprah tersebut, Meghan (39) mengklaim bahwa ada kalangan di istana kerajaan yang tak dia sebut namanya, yang menyindir tentang warna kulit dirinya serta anak-anak yang dilahirkannya dari Harry.

Meghan, perempuan kelahiran Los Angeles Amerika, memang berdarah campuran dan tidak berkulit putih. Kulitnya kecoklatan.

Meghan menyebutkan bahwa istana tidak memberinya dukungan mental, sehingga membuatnya sempat berniat untuk “mengakhiri hidup”.

Setelah wawancara itu, Ratu Elizabeth II, melalui Istana Buckingham mengatakan bahwa keluarga Kerajaan Inggris sedih mendengar pengalaman sulit yang dialami Harry dan istrinya.

Dalam pernyataan yang dirilis Selasa 9 Maret 2021, Ratu Elizabeth II berjanji untuk menangani persoalan itu.

Baca juga: Kerabat Sebut Pangeran Harry dan Istrinya Meghan di Ambang Cerai, Ini Latar Belakangnya

Tetap Merindukan

Teman-teman William mengatakan bahwa drama dalam kerajaan masih akan berlanjut setelah apa yang diungkapkan Harry - Meghan di Oprah. Bisa jadi William juga masih “cukup pusing”, terutama setelah Harry menyebutkan bahwa keretakan diantara mereka berdua masih berlanjut.  

Disebutkan, William (38) sebetulnya merindukan adiknya Harry (36) setelah dia pindah ke Kanada bersama Meghan dan putranya Archie pada akhir 2019, dan kemudian menetap di pinggiran kota Los Angeles pada 2020.

Dalam urusan kerajaan, kakak-beradik ini makin berjarak setelah mereka menyepakati solusi terkait Megxit.

Namun, menurut teman-teman William bahwa William tetap menginginkan hubungan masih terjalin baik sebagai kakak-adik.

Dalam acara Oprah, Harry memberitahu bahwa dia dan William kini berada di "jalur yang berbeda" dan ada "ruang" di antara mereka.

"Sebagai kakak-adik, mereka pernah berbagi segalanya dalam kehidupan, juga kantor, yayasan, serta pertemuan bersama hampir setiap hari. Ada banyak kesenangan selama ini, dan William akan selalu merindukannya selamanya,” ungkap seorang mantan asisten Istana Inggris kepada Sunday Times.

Seorang teman dekat William juga mengklaim, William merasa bahwa tekanan kini "ada padanya" dan masa depannya berbeda sekarang akibat keputusan Harry untuk berhenti dari perannya sebagai bangsawan.

Teman William yang lain menambahkan: “Ini masih mentah. William sangat kesal dengan apa yang terjadi (yang terungkap di acara Oprah), meskipun ia benar-benar berniat agar hubungannya dengan Harry akan sembuh pada waktunya."(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved