Wawancara dengan Dubes RI untuk Malaysia, Lebih 50 Persen TKI di Malaysia Ilegal

Dubes RI untuk Malaysia Hermono mengaku tengah fokus mengurusi TKI di Malaysia.

zoom-inlihat foto Wawancara dengan Dubes RI untuk Malaysia, Lebih 50 Persen TKI di Malaysia Ilegal
aceh.tribunnews.com
HERMONO, Dubes Indonesia untuk Malaysia - Wawancara dengan Dubes RI untuk Malaysia, Lebih 50 Persen TKI di Malaysia Ilegal

TRIBUN-BALI.COM - Dubes RI untuk Malaysia Hermono mengaku tengah fokus mengurusi TKI di Malaysia.

Terdapat 3,1 juta TKI di Malaysia, hampir separuhnya adalah TKI Ilegal. Hermono berujar lebih dari 50 persen dari total TKI adalah TKI ilegal.

Hanya sekira 704 ribu TKI yang terdaftar di pemerintah Indonesia.

"Jadi ilegal bisa 2-3 kali lipat minimal," ujar Hermono saat berbincang bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Rabu 17 Maret 2021.

Baca juga: Wawancara dengan Dubes RI untuk Malaysia, Malaysia Lebih Agresif Dibanding Kita

Baca juga: Wawancara Andi Mallarangeng, Polemik Partai Demokrat Jadi Berkah Terselubung

Baca juga: Wawancara Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat, Mallarangeng: Wajar Jokowi Berkomunikasi dengan AHY

Menurut Hermono, ini menjadi tantangan tersendiri.

Ia menerangkan dalam UU keimigrasian Malaysia, hukumannya sama antara pekerja ilegal dengan majikan yang mempekerjakan pekerja ilegal.

"Bahkan kalau jumlahnya lebih dari satu, hukumannya lebih besar lagi. Memang persoalannya di level implementasi, lebih banyak yang kena sanksi itu pekerjanya. Padahal kita tahu di mana ada pekerja yang ilegal, pasti ada majikan yang mempekerjakan," tutur Hermono.

Berikut petikan wawancara:

Ada istilah New Demands di pasar Malaysia. Produknya apa saja contohnya?

Dengan Covid-19 ini, diyakini lifestyle juga akan berubah.

Kebiasaan orang juga akan berubah. Kalau selama ini pola hidupnya banyak orang yang lalu lalang ke Indonesia, beli baju atau apa, mungkin nanti produk yang dibeli bukan lagi produk semacam baju yang banyak mereka beli dari pasar Indonesia.

Tetapi produk baru yang berkaitan dengan health, misalnya. Kita sudah juga dorong dengan jamu.

Yang terkait dengan health itu saya kira akan menjadi lebih dominan juga.

Lifestyle orang pasti akan berubah dengan Covid-19 ini.

Produk kesehatan kalau kita dorong, saya kira ini potensi yang cukup besar juga, yang bisa kita kembangkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved