Kerajaan Inggris
Harry dan Meghan Terlihat Tidak Bahagia Pasca Acara Oprah
Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle tidak terlihat bahagia setelah wawancara Oprah Winfrey yang menghebohkan pada 7 Maret 2021 lalu.
Penulis: Sunarko | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, LONDON – Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle tidak terlihat bahagia setelah wawancara Oprah Winfrey yang menghebohkan pada 7 Maret 2021 lalu.
Diperkirakan, setelah wawancara blak-blakan yang cukup banyak menyentil kehidupan dalam keluarga Kerajaan Inggris itu, Harry - Meghan tak akan lagi dipandang sama seperti sebelumnya oleh keluarga kerajaan.
“Sekarang tak ada lagi jalan kembali (ke kehidupan kerajaan) bagi keduanya. Mereka berdua telah melakukan banyak kerusakan terhadap (citra) Keluarga Kerajaan dalam wawancaranya dengan Oprah,” kata seorang pakar tentang Kerajaan Inggris, Russel Myers, dalam percakapan dengan 7News sebagaimana dikutip oleh Mirror, Minggu malam 21 Maret 2021.
Myers menambahkan bahwa reputasi Duke of Sussex (gelar Pangeran Harry) dan Duchess of Sussex (gelar Meghan) kini benar-benar hancur.
"Saya pikir ada banyak kerusakan yang terjadi dari wawancara ini. Ada reputasi yang benar-benar hancur,” kata Myers.
"Ini benar-benar peristiwa yang luar biasa dan saya pikir pikir mereka tidak tampak bahagia (setelah wawancara Oprah itu)," tambah Myers.
Baca juga: Pangeran William Marah pada Harry dan Meghan, Keduanya Dianggap Menghina Ratu Elizabeth II
Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Dinilai Dusta soal Adanya Diskriminasi di Kerajaan Inggris
Dalam wawancaranya dengan Oprah, Meghan (39) mengindikasikan adanya sikap dan perlakuan yang dianggapnya sebagai rasis di lingkungan keluarga Kerajaan Inggris.
Ia mengatakan bahwa selama kehamilan anak pertamanya Archie, ada gunjingan di keluarga Kerajaan Inggris tentang seberapa gelap kulit Archie nanti.
"Pada bulan-bulan ketika saya hamil, kami mendengar percakapan tentang 'Anda tidak akan diberi keamanan,' 'tidak akan diberi gelar', dan juga ada kekhawatiran tentang seberapa gelap kulit anak saya nanti saat dilahirkan,” ungkap Meghan dalam wawancara dengan Oprah.
Bahkan, dalam wawancara itu juga, mengaku tidak kuat hidup dengan cara dan sikap di kerajaan, Meghan mengatakan sempat terbersit keinginannya untuk “tidak ingin hidup”.
Harry dan Meghan tidak mengatakan siapa orang di kerajaan yang membuat komentar berbau rasis. Tetapi Oprah kemudian mengkonfirmasi itu bukan dari Ratu Elizabeth II atau Pangeran Philip.
Meghan, perempuan kelahiran Los Angeles Amerika, memang berdarah campuran dan tidak berkulit putih. Kulitnya kecoklatan.
Setelah wawancara itu, Ratu Elizabeth II, melalui Istana Buckingham mengatakan bahwa keluarga Kerajaan Inggris sedih mendengar pengalaman sulit yang dialami Harry dan istrinya.
Dalam pernyataan yang dirilis Selasa 9 Maret 2021, Ratu Elizabeth II berjanji menanganinya.
Baca juga: Keluarga Kerajaan Inggris Makin Retak, Harry Berbicara dengan Pangeran Charles dan Kakaknya
Baca juga: Kerabat Sebut Pangeran Harry dan Istrinya Meghan di Ambang Cerai, Ini Latar Belakangnya
Bantah Terjebak
Sementara itu, dalam penampilan publik pertamanya setelah penayangan wawancara Oprah dengan adik dan iparnya, Pangeran William menyangkal tegas tudingan rasisme di dalam keluarga Kerajaan Inggris.
Di akhir kunjungannya ke sebuah sekolah di Inggris, saat ditanya wartawan apakah dia telah berbicara dengan Harry adiknya pasca wawancara Oprah, William menjawab: ”Tidak. Saya belum berbicara dengannya, tetapi saya akan melakukannya.”
Ketika ditanya reporter Sky News tentang apakah Keluarga Kerajaan adalah keluarga rasis, Duke of Cambrigde (gelar Pangeran William) berusia 38 tahun itu menimpali: "Kami sama sekali bukanlah keluarga rasis."
Sebelumnya, dalam wawancara Oprah, Harry antara lain mengatakan bahwa selama hidup sebagai anggota resmi Keluarga Kerajaan, dirinya "terjebak" pada aturan dan tata cara Keluarga Kerajaan.
Harry menyebut kakaknya William dan ayahnya Pangeran Charles termasuk diantara yang sekarang “terjebak” di Kerajaan.
Pernyataan keterjebakan William dan Charles itu sebetulnya tidak muncul dalam wawancara Oprah yang berdurasi 90 menit.
Dalam wawancara, yang muncul hanya pernyataan Harry bahwa dirinya yang terjebak.
Namun, pada bagian rekaman wawancara yang tak ditayangkan itu ternyata ada pernyataan Harry tentang kakaknya William dan ayahnya Charles yang “terjebak” juga seperti dirinya.
Disebutkan Mirror, wawancara dengan Oprah sesungguhnya berlangsung selama 3 jam 20 menit. Namun, setelah melalui editing, hanya tayang dengan durasi 1,5 jam.
Bagian wawancara yang tidak ditayangkan itu kini menjadi rebutan industri media Inggris untuk dibeli dari Oprah. Sebab, disebut-sebut bahwa bagian wawancara yang tidak ditayangkan itu berisi pernyataan-pernyataan yang jauh lebih menghebohkan.
Sejumlah asisten di Kerajaan Inggris khawatir bahwa jika wawancara yang tidak tayang itu akhirnya diudarakan, kerusakan lebih jauh akan bisa terjadi.
Para pejabat istana Kerajaan Inggris kini sedang mencoba melakukan mediasi antara Harry (36) dan William (38), mengingat tidak lama lagi akan dilakukan peresmian patung ibunda mereka berdua, yakni Lady Diana, di lingkungan istana pada Juli nanti.
“Banyak yang berminat untuk menampilkan wawancara secara lengkap. Wawancara aslinya akan menjadi pertunjukan terbesar tahun ini di Inggris, dan kini sedang diburu oleh perusahaan-perusahaan media di seluruh dunia. Dijamin, tayangan wawancara yang belum ditampilkan itu akan menyedot banyak pemirsa, sehingga bisa menaikkan peringkat media. Rekaman wawancara itu kini jadi tambang emas bagi Oprah,” kata sebuah sumber di industri media seperti dikutip Sunday People.
Sehari setelah wawancara Oprah ditayangkan stasiun TV CBS, stasiun TV Inggris, yakni ITV, menayangkan wawancara yang sama dan berhasil menyedot sebanyak 12 juta pemirsa.
Menurut Mirror, William disebut-sebut 'terguncang' setelah pernyataan Harry yang meledak-ledak di acara Oprah.
Namun, menurut sumber orang dalam kerajaan, William akan terus gigih mengabdikan diri pada tugasnya sebagai pewaris takhta Kerajaan Inggris.
William juga menyangkal “terjebak” sebagai anggota Keluarga Kerajaan. Bahkan, ia bertekad untuk mengambil pendekatan yang tegas sebagai raja Inggris kelak.
Artikel Tentang Kerajaan Inggris (*)