Berita Bali

Segerakan Soft Loan Buat Bali, Pelaku Pariwisata Sambut Baik Perluasan Dana Hibah

Program pinjaman lunak atau soft loan yang diminta Gubernur Bali Wayan Koster kepada Kemenparekraf tengah dalam pembahasan

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Ilustrasi Pariwisata Bali - Segerakan Soft Loan Buat Bali, Pelaku Pariwisata Sambut Baik Perluasan Dana Hibah 

Sebab asosiasi biro perjalanan, kata dia, benar-benar seperti mati segan hidup tak mau selama masa pandemi ini.

Tidak ada bantuan sebelumnya, sementara member Asita harus berjuang di tengah mati surinya pariwisata Bali.

Pengeluaran terus berjalan, namun pemasukan hampir zero income selama setahun lebih.

Untuk itu, sarjana sosial ini berharap pemerintah bisa melihat asosiasi biro perjalanan wisata ini.

Apalagi dalam industri pariwisata, keberadaan biro perjalanan wisata juga sangat vital.

Sebab biro perjalanan wisata, membantu mencarikan tamu asing, membuat paket bersama hotel dan restoran, serta destinasi. Lalu menjual dan mempromosikannya demi kemajuan pariwisata Bali.

Namun saat musibah seperti ini, belum ada bantuan kepada biro perjalanan wisata. Dimana rata-rata usahanya terseok-seok saat ini.

Selain itu, efeknya juga menyebabkan guide tidak bekerja, sopir menganggur. Dan masih banyak lagi.

Waketum DPP Asita 1971 ini, berharap ada uluran tangan pemerintah dalam hal ini.

Khususnya dalam membantu bangkitnya member asosiasi biro perjalanan ketika pariwisata mulai berjalan kembali.

"Berkaitan dengan soft loan, kami sebagai pelaku pariwisata selalu mendorong pemerintah agar soft loan ini benar-benar bisa direalisasikan. Kenapa demikian? karena kami sebagai pelaku pariwisata sangat membutuhkan modal kerja ketika memang Bali benar benar dibuka," ujarnya kepada Tribun Bali, Selasa.

Sebab banyak hal yang harus dilakukan oleh industri, misalnya persiapan pembukaan tentunya kantor, hotel, dan restoran harus memperbaiki banyak hal yang rusak atau mungkin dana maintenance service dan sebagainya.

Apalagi sudah hampir setahun lebih tidak beroperasi.

"Untuk itu kami benar-benar berharap soft loan ini memang ada nantinya," tegas Winastra.

Terkait hibah pariwisata yang diperluas itu, kata dia, adalah memang perjuangan Asita 1971 salah satunya, agar hibah itu juga diberikan kepada asosiasi di luar hotel dan restoran.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved