Berita Klungkung
Anggaran Warga Miskin ke Pesiar Tergantung Dana CSR, Penganggaran dari Pemkab Terkendala Regulasi
Pemkab Klungkung sejak tahun 2019 lalu, aktif melakukan pemberdayaan warga dari KK miskin dengan program pemagangan calon Pekerja Migran Indonesia
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Pemkab Klungkung sejak tahun 2019 lalu, aktif melakukan pemberdayaan warga dari KK miskin dengan program pemagangan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Bagi yang lulus pemagangan, akan diberangkatkan untuk bekerja di kapal pesiar.
Namun anggaran untuk memberangkatkan warga ke kapal pesiar ini masih tergantung pada dana CSR (corperate social responsibility)
Kabid Pelatihan Produktivitas dan Transmigrasi, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klungkung, Made Sukadana menjelaskan, pemkab sebenarnya telah mengalokasikan anggaran untuk memberangkatkan mereka yang lulus pemagangan untuk diberangkatkan ke kapal pesiar.
Baca juga: Antisipasi Inflasi Jelang Galungan, Pemkab Klungkung Pantau Ketersediaan dan Distribusi Komoditi
Baca juga: Pandemi Covid-19 Sebabkan Pertumbuhan Ekonomi Klungkung Tahun 2020 Minus 6,35 Persen
Baca juga: Waspada, Nama Wakil Bupati Klungkung Made Kasta Dicatut Orang Tak Dikenal, Pura-Pura Berikan Donasi
Namun hal ini terbentur regulasi.
“Tapi karena terbentur aturan, kami di pemda tidak bisa anggarkan. Bahkan kami sudah sempat memintakan pendapat hukum dari kejaksaan, aturannya belum ada,” ujar Sukadana, Rabu 24 Maret 2021.
Sehingga pemkab harus menempuh cara lain untuk tetap melaksanakan program tersebut, yakni dengan mengandalkan bantuan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau corperate social responsibility (CSR).
Sehingga saat ini program tersebut sangat tergantung dengan dana bantuan CSR.
Padahal menurut Sukadana, program ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari warga.
Baca juga: Anak Putus Sekolah di Klungkung Mencapai 206 Orang, Tertinggi di Nusa Penida
Baca juga: Refocusing, Disbudpora Klungkung Sulit Kelola Anggaran PKB
“ Warga padahal sangat antusias dengan program ini. Karena mereka punya semangat tinggi untuk keluar dari kemiskinan,” ujarnya
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klungkung sudah dua kali mengadakan pelatihan dan sertifikasi kompetensi bagi calon PMI yang berasal dari keluarga miskin.
Tahun 2019 sebanyak 20 orang dilatih ketrampilan bahasa inggris maupun ketrampilan bekerja di kapal pesiar.
Hasilnya empat orang di antaranya dinyatakan lulus.
Bahkan dari empat orang itu, satu orang di antaranya sudah diberangkatkan, dan tiga orang masih menunggu jadwal keberangkatan.
Sisanya sebanyak 16 orang masih pendalaman pelatihan, karena penguasanaan bahasa Inggrisnya masih kurang.