Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Galungan dan Kuningan, Bank Indonesia Beri Perhatian 3 Komoditas
Dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga saat Hari Raya Galungan dan Kuningan pada bulan April mendatang, Bank Indonesia menekankan tiga komoditas
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga saat Hari Raya Galungan dan Kuningan pada bulan April mendatang, Bank Indonesia menekankan tiga komoditas yang perlu diperhatikan, yaitu cabai merah, cabai rawit dan canang sari.
Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, S. Donny H. Heatubun.
"Secara historis, ketiga komoditas tersebut sering mengalami kenaikan harga pada hari raya Galungan dan Kuningan selama tiga tahun terakhir."
Baca juga: Jelang Galungan, Harga Daging Babi di Gianyar Diprediksi di Atas Rp80 Ribu
Baca juga: Antisipasi Inflasi Jelang Galungan, Pemkab Klungkung Pantau Ketersediaan dan Distribusi Komoditi
Baca juga: Jelang Galungan, TPID Badung Intensifkan Ketersediaan dan Kenaikan Harga Bahan Pokok
"Komoditas cabai rawit yang masih belum menunjukkan penurunan harga hingga saat ini perlu diwaspadai, di mana pasokan masih belum optimal akibat curah hujan yang tinggi, serta peningkatan permintaan menjelang hari raya," ujar S. Donny H. Heatubun.
Menurutnya, dari sisi pemantauan harga di Sistem Informasi Harga Komoditas Pangan Strategis (SIGAPURA), sejumlah komoditas yang mengalami lonjakan harga signifikan di antaranya cabai rawit, cabai merah, dan daging babi.
Dalam acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Klungkung pada beberapa waktu lalu tersebut, rapat dipimpin langsung oleh Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, serta diikuti oleh seluruh anggota TPID Kabupaten Klungkung.
Baca juga: Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Galungan dan Kuningan, Ini yang Dilakukan Pemkab Badung
Baca juga: 25 Hari Sebelum Galungan Merayakan Tumpek Wariga, Gunakan Mantra: Kaki Kaki, I Dadong Dija
HLM tersebut diawali dengan laporan dari Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung selaku Ketua Harian TPID Kabupaten Klungkung, Ir. I Gede Putu Winastra, M.MA, terkait perkembangan harga bahan pangan pada Maret 2021 di Kabupaten Klungkung.
Sejumlah harga komoditas terpantau stabil dalam tiga bulan terakhir di antaranya beras, minyak goreng curah, gula pasir, dan daging sapi.
Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami fluktuasi harga di antaranya bawang putih, bawang merah, cabai rawit, daging ayam dan harga telur ayam ras.
Pemasalahan tersebut terutama disebabkan oleh anomali cuaca yang berpengaruh terhadap pola tanam dan penurunan hasil panen.
Pada kesempatan tersebut, S. Donny H. Heatubun juga mengapresiasi kehadiran Bupati Klungkung selaku pemimpin rapat HLM.
"Hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Koordinator Perekonomian selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di mana kehadiran Bupati atau Wakil Bupati dalam rapat TPID sebagai wujud komitmen Kepala Daerah atas pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerah serta akan mendapat penilaian yang tinggi pada aspek proses dalam penilaian TPID Award," kata S. Donny H. Heatubun pada Kamis 25 Maret 2021.
Turut hadir narasumber lain pada kegiatan ini, yakni Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Klungkung, Ir. A. A. A. Raka Suarningsih.
"BPS mencatat Kabupaten Klungkung mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 sebesar -6,35 persen. Lapangan usaha yang mengalami penurunan paling tajam ialah sektor Transportasi dan Pergudangan -34,70 persen, serta sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -31,94 persen," ucap Ir. A. A. A. Raka Suarningsih.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi positif tertinggi dialami oleh sektor Informasi dan Komunikasi, yakni 9,53 persen.