Berita Badung

Jelang Galungan, TPID Badung Intensifkan Ketersediaan dan Kenaikan Harga Bahan Pokok

Pemerintah Kabupaten Badung akan mengintensifkan pemantauan harga sembako di pasaran menjelang perayaan Hari Raya Galungan

Istimewa
TPID Badung saat melakukan pemantauan harga bahan pokok di beberapa pasar - Jelang Galungan, TPID Badung Intensifkan Ketersediaan dan Kenaikan Harga Bahan Pokok 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung akan mengintensifkan pemantauan harga sembako di pasaran menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Pasalnya pada momen tersebut terjadi peningkatan permintaan, sehingga mempengaruhi peningkatan harga bahan pokok.

Intensifikasi pun akan dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung untuk memastikan kebutuhan bahan pokok yang ada.

Diharapkan harga kebutuhan pokok tidak melambung tinggi dan tidak terjadi kekurangan ketersediaan.

Baca juga: 55 Orang Terjaring Penegakkan Prokes di Jalan Pantai Batu Bolong Badung

Baca juga: Rayakan Galungan dan Kuningan, Astra Isuzu Denpasar Beri Spesial Diskon

Baca juga: Berkat Nabung Sampah, Warga Desa Sumerta Kelod Bisa Beli Daging Babi Setiap Galungan

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Badung, AA Sagung Rosyawati saat dikonfirmasi Selasa 23 Maret 2021 mengatakan, akan mengintensifkan pemantauan harga sembako jelang Hari Raya Galungan.

Pasalnya pada setiap hari raya keagamaan kecenderungan terjadi peningkatan permintaan barang yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan harga.

“Upaya-upaya dalam rangka menjaga ketersediaan dan kenaikan harga menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, kami bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan mengintensifkan pemantauan pergerakan harga pangan kebutuhan pokok,” ujarnya.

Kebutuhan pokok yang menjadi perhatian utama adalah beras, cabai, bawang merah, bawang putih, daging babi, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, gula, buah-buahan serta barang-barang bahan upakara.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan imbauan kepada pelaku ekonomi secara efektif, terukur dan tidak berlebihan untuk menjaga ekspektasi positif masyarakat terkait harga kebutuhan pokok.

“Jadi kami akan mengimbau kepada seluruh masyarakat melalui berbagai media untuk melakukan pembelian berbagai komoditas pangan secara wajar dan tidak panik,” bebernya.

Pihaknya juga meminta kepada distributor bahan pangan dan pelaku usaha setempat seperti pasar tradisional dan pasar ritel modern untuk tidak menimbun stok, dan menaikkan harga secara tidak wajar.

“Yang kami antisipasi juga ada penimbunan stok, setelah mendekati hari raya baru dikeluarkan sehingga harganya tinggi,” katanya.

Rosyawati juga mengaku akan melaksanakan inspeksi ke pasar-pasar dan pergudangan untuk memastikan ketersediaan stok dan kewajaran harga di tingkat produsen.

Begitu juga memastikan kelancaran distribusi pangan dari dan ke lokasi penjualan/pasar dengan berkoordinasi dengan aparat kepolisian (Satgas Pangan).

Pihaknya juga mengatakan, implementasi kebijakan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) maupun kegiatan pasar murah atau operasi pasar dalam rangka stabilitas harga perlu memperhatikan kaidah tata kelola yang baik, ketepatan lokasi, waktu dan frekuensinya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved