Berita Buleleng

UPDATE: Pembuang Bayi di Buleleng Diamankan, Terungkap Hubungan Gelap Terduga Pelaku & Pemilik Rumah

Terduga pelaku pembuang bayi di Buleleng ini diketahui benisial Made A (24) asal Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Komang Agus Ruspawan
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Sumarjaya memberikan keterangan terkait kasus pembuangan bayi di Buleleng, Kamis 25 Maret 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Kasus pembuangan bayi di Dusun Kloncing, Desa Kerobokan, Kabupaten Buleleng, Bali, mulai terungkap.

Setelah dua hari melakukan penyelidikan Aparat Satuan Reskrim Polres Buleleng akhirnya berhasil mengamankan terduga pelaku pembuang bayi perempuan, yang ditemukan di depan rumah seorang warga di Dusun Kloncing.

Terduga pelaku pembuang bayi di Buleleng ini diketahui benisial Made A (24) asal Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng.

Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Sumarjaya ditemui Kamis 25 Maret 2021 mengatakan, terduga pelaku diamankan oleh pihaknya pada Rabu 24 Maret 2021 siang di kediamannya. 

Saat diamankan, kondisi Made A masih dalam keadaan lemas pasca melahirkan.

Demi rasa kemanusiaan, penyidik pun menunda sementara pemeriksaan terhadap Made A, hingga kondisinya dinyatakan pulih. 

"Kendati kondisinya lemas, terduga pelaku ini tetap kami amankan di Mapolres. Hanya pemeriksaannya yang ditunda, sampai kondisinya dinyatakan pulih," jelasnya. 

Baca Juga: BREAKING NEWS: Hendak Ambil Kunci, Gusti Ayu Suratini Temukan Mayat Bayi Perempuan di Dalam Kardus 

Baca Juga: UPDATE - Mayat Bayi Perempuan yang Ditemukan di Dusun Kloncing Buleleng Bali Diautopsi 

Penangkapan terhadap Made A ini berhasil dilakukan setelah polisi melakukan penyelidkan dengan memeriksa para saksi yang ada di TKP.

Dari hasil pemeriksaan saksi itu, diketahui jika Made A sengaja membuang bayinya tepat di depan rumah milik Gusti KDO.

Pasalnya, bayi malang tersebut diduga hasil dari hubungan gelap antara Made A dan Gusti KDO.

"Ada dugaan pemilik rumah dan pelaku memiliki hubungan asmara. Kami akan dalami lagi dugaan ini, jika kondisi terduga pelaku sudah kembali pulih," kata Iptu Sumarjaya.

Apakah Gusti KDO akan diperiksa? "Kami akan periksa terduga pelaku dulu, untuk mengetahui secara pasti siapa ayah biologis dari bayi tersebut. Jadi kasus ini masih dikembangkan lagi, lengkapnya nanti akan kami rilis," terangnya.

Terkait hasil autopsi, Sumarjaya mengatakan hingga Kamis 25 Maret 2021 belum diberikan oleh Instalasi Forensik RSUD Buleleng

Terpisah, Kasubag Humas RSUD Buleleng, Ketut Budi Antara juga enggan memberikan hasil autopsi, dengan alasan akan segera dirilis pada Jumat 26 Maret 2021 pagi.

"Tunggu hasil autopsinya akan dirilis hari Jumat ya," pungkasnya.

Autopsi dilakukan selain untuk mengetahui penyebab kematiannya, hasilnya juga akan digunakan sebagai bahan penyelidikan aparat kepolisian.

“Penyidik ingin mengetahui apakah bayi itu meninggal saat baru dilahirkan, atau meninggal saat diletakan oleh pelaku di dalam dus. Jadi kami masih menunggu hasil autopsinya itu, untuk dijadikan sebagai bahan penyelidikan,” ucap Sumarjaya.

Dalam kasus ini, penyidik memeriksa tiga orang saksi. Tiga saksi itu di antaranya Gusti Ayu Suratini selaku orang yang pertama kali menemukan mayat bayi tersebut, Gusti KDO selaku pemilik rumah, serta salah satu warga yang tinggal di sekitar TKP.

Selain memeriksa saksi-saksi, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa ari-ari milik bayi malang tersebut, serta kardus dan plastik hitam yang digunakan oleh pelaku untuk membungkus bayi tersebut.

Baca JUga: Rumah Sekaligus Gudang Oven Tembakau dan 3 Unit Sepeda Motor Ludes Terbakar di Desa Panji Buleleng 

Diberitakan sebelumnya, warga di Dusun Kloncing, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng dihebohkan dengan penemuan mayat bayi berjenis kelamin perempuan, Selasa 23 Maret 2021 sekira pukul 16.00 wita.

Mayat bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh Gusti Ayu Suratini. Kala itu Suratini mendatangi kediaman milik kerabatnya Gusti KDO untuk bersih-bersih rumah.

Sebelum masuk, Suratini terlebih dahulu mengambil kunci rumah yang biasa diletakkan oleh sang pemilik rumah di bawah tumpukan kardus.

Saat mengambil kunci rumah itulah, Suratini tiba-tiba menemukan adanya sesosok bayi dalam kondisi telah meninggal dunia, tepat di dalam kardus tersebut. Bayi itu juga tampak terbungkus plastik berwarna hitam.

Dari hasil visum yang dilakukan petugas medis Puskesmas Sawan I, bayi tersebut berusia sembilan bulan dalam kandungan, memiliki panjang 47 centimeter serta berat tiga kilogram.

Selain itu, bayi malang itu juga diperkirakan lahir dalam keadaan normal, dengan ari-ari yang masih menempel di tubuh bayi.

Usai melakukan visum, jenazah bayi tersebut kemudian dibawa ke RSUD Buleleng untuk di autopsi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved