Berita Klungkung
Sasih Kedasa, Satgas Covid-19 Klungkung Waspadai Munculnya Klaster Pernikahan
Memasuki sasih kedasa, dalam beberapa hari kedepan akan ramai warga menggelar upacara pernikahan.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Memasuki sasih kedasa, dalam beberapa hari kedepan akan ramai warga menggelar upacara pernikahan.
Satgas Covid-19 Klungkung pun mulai mewaspadai munculnya klaster Covid-19.
Bagi masyarakat di Bali, sasih kedasa dianggap sebagai dewasa ayu (hari baik) untuk menyelenggarakan dewa yadnya maupun manusia yadnya.
Masyarakat pun mulai ramai menggelar pernikahan pada saat sasih kedasa ini.
Hal ini juga menjadi perhatian Satgas penanggulangan Covid-19 Klungkung.
"Hal ini juga menjadi perhatian kami. Kami kembali ingatkan, untuk penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat lagi agar tidak muncul klaster pernikahan," ujar Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Klungkung, I Nyoman Suwirta, Minggu 28 Maret 2021.
• Evaluasi PPKM di Klungkung Bali, Justru Muncul Klaster Pernikahan dan Keluarga
• Klaster Pernikahan Terjadi di Desa Bungbungan Bali, Suwirta Minta Aktifkan Kembali Satgas Covid-19
• 15 Warga Tertular Covid-19 Klaster Pernikahan, Tim Satgas Awasi Penerapan Prokes di Desa Bungbungan
Sementara rapid test terhadap keluarga yang akan menyelenggarakan pernikahan, kemungkinan tidak bisa dilaksanakan saat ini.
Mengingat jumlah warga yang akan menyelenggarakan pernikahan cukup banyak, sementara alat test rapid test di kabupaten jumlahnya sangat terbatas.
"Lagi pula kan program vaksinasi sudah berjalan. Tidak sedikit pula ada mempelai dan keluarganya yang sudah divaksin. Jadi penerapan protokol kesehatan yang saya rasa paling penting," jelas Suwirta.
Pihaknya pun menghimbau kepada satgas gotong royong di desa adat, untuk memperketat protokol kesehatan di upacara pernikahan sesuai dengan ketentuan saat pandemi.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Klungkung per 26 Maret 2021, jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 1564 warga, dan jumlah yang sembuh mencapai 1422 warga.
Jumlah yang masih dalam perawatan 96 warga, dan yang meninggal dunia berjumlah 46 warga.
Upacara pernikahan ini memang menjadi perhatian Satgas Covid-19 Klungkung.
Mengingat sebelumnya, pada bulan Januari lalu, sempat terjadi penyebaran Covid-19 dari klaster pernikahan di Desa Bumbungan.
Saat itu 15 warga setempat terkonfirmasi Covid-19, setelah menghadiri upacara pernikahan warga setempat.