Berita Badung

Turun Drastis, Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Taman Ayun Badung Paling Banyak 10 Orang per Hari

beberapa pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) tak bisa membayangkan jika pandemi ini terjadi berkepanjangan.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Manager operasional Objek Wisata Taman Ayun Mengwi, I Made Suandi 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Meski beberapa objek wisata di Bali tetap buka, namun jumlah kunjungan wisatawan sangat menurun drastis. Seperti halnya objek wisata Taman Ayun di Kabupaten Badung paling banyak per hari hanya dikunjungi 10 orang.

Pandemi covid-19 tersebut telah berdampak besar bagi pariwisata Bali.

Sehingga,  beberapa pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) tak bisa membayangkan jika pandemi ini terjadi berkepanjangan.

Manager operasional Objek Wisata Taman Ayun Mengwi, I Made Suandi mengatakan untuk di WisataTaman Ayun, Mengwi sekarang kunjungan paling banyak 10 orang per hari.

Baca juga: Satpol PP Badung Catat 128 Baliho dan Spanduk Kadaluarsa Berhasil Diturunkan Selama Seminggu

Hal itu pun sangat sekali berdampak, selebihnya pariwisata lumpuh total.

"Kita harus maklumi,  apa lagi Objek Wisata Taman Ayun biasannya hanya dikunjungi wisatawan-wisatawan mancanegara," katanya Minggu 28 Maret 2021.

Dikatakan,  situasi normal sebelum covid-19 rata-rata kunjungan bisa mencapai 1.000 per hari.

Namun kini tidak sebanding dengan biaya oprasional yang dikeluarkan.

Suandi menyebutkan pada situasi normal, wisatawan yang berkunjung ke Taman Ayun Mengwi, didominasi wisatawan mancanegara yakni dari negara Belanda, Jerman, Italia, Jepang, dan Perancis. 

Bahkan dari 1.000 kunjungan per hari pada situasi normal, hanya 200 kunjungan yang berasal dari wisatawan domestik.

"Kita masih melihatkan suasana dan arsitektur Bali, sepeti pura dan yang lainnya. Di Pura Taman Ayun,  suasananya juga alami, penataan yang rapi yang membuat wisatawan rindu berkunjung ke DTW Taman Ayun Mengwi," ucapnya.

Pihaknya berharap, pandemi covid-19 ini tidak berkepanjangan, dan pariwisata bisa dibuka kembali.

Pasalnya jika berkepanjangan maka sangat berdampak pada oprasional dan anggaran pemeliharan.

"Kalau berkepanjangan, saya tidak tahu jadinya, namun pihak pengelola dan manajemen Puri Mengwi sudah mengikuti arahan pemerintah untuk penerapan protokol kesehatan, seperti penyediaan tempat cuci tangan, pengukur suhu, jaga jarak, hingga mewajibkan penunjung memakai masker," bebernya.

Baca juga: Pembukaan Lemon & Salt Restaurant - Cafe - Juice - Bar, Tempat Nongkrong Terbaru di Berawa Badung

Disinggung mengenai anjloknya pendapatan, Suandi menyebutkan pendapatan objek Wisata Taman Ayun sangat anjlok saat situasi normal.

Sebelum pandemi covid-19, DTW Taman Ayun Mengwi paling tidak bisa meraup Rp 600 juta sebulan.

Pendapatan tersebut disetor sebanyak 25 persen ke Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Badung, sedangkan 75 persen merupakan milik manajemen Puri Mengwi.

"Sekarang anjlok sekali (pendapatan, red). Tapi syukurnya petunjuk dari pengemong Taman Ayun Mengwi, karyawan tidak ada yang dirumahkan," katanya

Dijelaskan, untuk karyawan Objek Wisata Taman Ayun, tetap kerja meski tidak ada tamu.

Karyawan yang berjumlah  30 orang itu kini  dibagi menjadi 2 shift kerja.

"Dalam sebulan biaya operasional pengelolaan Taman Ayun Mengwi mencapai Rp 100 juta. Sedangkan pendapatan yang anjlok tak dapat menutupi biaya operasional itu.

Meski demikian, hal tersebut sudah diperhitungkan oleh manajemen Puri Mengwi dengan mengambil dana pendapatan tahun sebelumnya," tungkasnya.

"Biaya operasional Rp 100 juta itu untuk kebersihan, perawatan, penataan, dan lain-lain," imbuhnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved