Berita Denpasar
Guru SMP di Denpasar Nyambi Melukis Hari Lahir Bali, Made Adra Bisa Dapat Rp 1 Juta Perhari
Meskipun menjadi guru SMP, Made Adra (56) masih tetap menekuni hobinya untuk melukis. Dari hobinya ini, ia juga bisa menghasilkan penghasilan tambahan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
lihat foto
Dalam sehari, ia berjualan hingga pukul 18.00 Wita.
• Lima Tradisi di Karangasem Diusulkan Jadi WBTB, Ada Tarian Abuang Loh Muani hingga Seni Lukis Perasi
• Bob Tatto, Seniman Tato Bali yang Beralih ke Lukis Foto Saat Pandemi Covid-19
Selama menjalani profesi sebagai pelukis ini, kebanyakan yang memesan lukisan hari lahir atau otonan.
Hal ini menurutnya dikarenakan saat ini jarang ada yang membuat usaha melukis otonan.
“Saya beli bingkainya saja, lukisannya saya garap sendiri,” katanya.
Sementara itu, untuk harga satu lukisan otonan ini, ia mematok Rp 250 ribu.
Dimana sebelum pandemi, ia menjual satu lukisan seharga Rp 300 ribu.
“Karena sekarang lagi pandemi, jadinya harganya diturunkan. Sekarang serba susah,” imbuhnya.
Sebagai pelukis yang mengandalkan pesanan, dalam sehari kadang ia bisa menerima 4 pesanan.
Sehingga dalam sehari ia bisa mendapat hasil penjualan Rp 1 juta.
Namun, tak jarang ia harus pulang dengan tangan kosong.
• Produksi Masker Lukis, Dayu Harmaita Raup Omzet Rp 75 Juta per Bulan
• Lima Tradisi di Karangasem Diusulkan Jadi WBTB, Ada Tarian Abuang Loh Muani hingga Seni Lukis Perasi
“Tapi saya juga tidak bisa berjualan setiap hari. Karena ada kepentingan lain, ini sebagai tambahan penghasilan dan menjalankan hobi menurut saya, juga untuk tambahan biaya kuliah anak,” katanya.
Adra mengaku, penjualan lukisan ini lebih ramai setelah pandemi ketimbang sebelum pandemi.
Hal ini dikarenakan dirinya memiliki lebih banyak waktu saat pandemi.
Dikarenakan sekolah menggunakan sistem pembelajaran daring, sehingga waktu berjualannya bisa lebih panjang. (*)
