Bom Bunuh Diri
Wanita Pengebom Dikabarkan Hamil, Densus 88 Tangkap 3 Perempuan Terkait Bom Makassar
Istri Lukman (26), YSR, dikabarkan sedang hamil saat melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar
Jika ditotal, bahan baku bom yang disita dari tangan Husein dan tiga teroris lain yang ditangkap di Jakarta-Bekasi dapat menjadi 100 lebih bom.
"Itu sekitar ditotalkan dengan yang ada di saudara ZA itu sudah 12 yang siap diledakkan. Jadi 5 di tempat di saudara ZA. Ada 7 yang di tempat HH. Ada 2 kg lebih. Ada lagi yang memang akan dicampurkan lagi. Kalau mau ditotalkan semua itu hampir 100 lebih bom yang akan disiapkan," jelas dia.
Ia menambahkan Husein juga dikenal sebagai donatur dalam kegiatan teroris tersebut.
"HH ini adalah motivator, fasilitator, dan pendana. Dia yang mengatur semuanya, yang merencanakan baik itu berapa kali pertemuan di rumahnya, baik membuat cara membuat bom, dan membiayai pembelian bahan-bahan untuk pembuatan bom," kata dia.
Densus 88 Antiteror Polri bersama Polda Metro Jaya menangkap 4 terduga teroris di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Para terduga teroris itu ditangkap dengan sejumlah barang bukti termasuk 5 bom aktif dan 3,5 kg bahan peledak.
Tak hanya itu, polisi juga menyita Kartu Tanda Aggota (KTA) dan seragam Front Pembela Islam (FPI).
Selain bahan peledak, dalam penggerebekan itu polisi juga menemukan barang bukti KTA FPI dan seragam Front Pembela Islam (FPI).
Tidak hanya itu, berdasarkan informasi yang dihimpun kedua tersangka juga kerap terlihat di sekitar PN Jakarta Timur saat sidang Habib Rizieq Syihab.
Terkait hal itu, Yusri mengatakan belum bisa memastikan keterkaitan mereka dengan ormas FPI.
Termasuk tujuan dari bom yang telah mereka siapkan.
Terpisah, kuasa hukum mantan pemimpin FPI Muhammad Rizieq Shihab, Aziz Yanuar menyatakan FPI telah dibubarkan dan dinyatakan terlarang oleh pemerintah sejak akhir Desember 2020 lalu.
Dia pun enggan berkomentar lebih jauh terkait penangkapan para terduga teroris yang disebut-sebut menyimpan banyak atribut terkait FPI.
"FPI sudah bubar," kata Aziz di depan gerbang Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa.
Dia juga berkomentar terkait baju berlogo FPI dan buku berjudul "Dialog FPI Amar Ma'ruf Nahi Munkar, Menjawab Berbagai Tuduhan terhadap Gerakan Nasional Anti Ma'siat di Indonesia" yang disita polisi.