Berita Gianyar

DUKA Mendalam Teman Sanggar Dewa Juli, Semula Sakit Kepala Berat hingga Disebut Serangan Jantung

DUKA Mendalam Teman Sanggar Dewa Juli, Semula Sakit Kepala Berat hingga Disebut Serangan Jantung

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
Dok. Istimewa
DUKA mendalam teman sanggar Dewa Juli, siswa SMP di Ubud yang meninggal mendadak. Semula sempat mengeluh sakit kepala berat hingga disebut serangan jantung. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kepergian Dewa Gede Juli Artawan, siswa kelas IX SMPN 1 Ubud yang meninggal secara mendadak menyisakan cerita pilu.

Duka mendalam tak hanya dirasakan pihak keluarga, tetapi juga anggota sanggar di lingkungannya.

Diketahui, mendiang Dewa Gede semasa hidupnya sangat aktif dalam berkesenian.

Ia seorang seniman muda berbakat.

Selain menjadi anggota sanggar Gita Semara, Peliatan, ia juga aktif dalam sanggar seni di lingkungan tempat tinggalnya di Banjar Dukuh Griya, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali.

Alat musik dikuasainya hampir segala jenis bidang gamelan Bali, dari rindik, rebab, kendang dan lainnya.

Karena itu, di banjarnya, ia bisa mengisi setiap kekosongan instrumen dan memandu temannya dalam bermain gamelan. 

Baca juga: UPDATE: Sebelum Meninggal Mendadak, Dewa Juli Sempat Minta Bunga Cempaka dan Titipkan Pesan Ini

"Kemarin teman-temannya sampai bilang mau membubarkan sanggar di rumah, karena anak saya meninggal. Itu karena teman-temannya sangat kehilangan," ujar ayah mendiang, Dewa Putu Gede Artana.

Selama ini, kata Dewa Artana, anaknya tersebut memang aktif berkesenian dan menguasai berbagai instrumen.

Bahkan sejak kelas 2 SD, mendiang sudah bisa bermain rindik atau alat musik tradisional Bali yang terbuat dari bambu. 

"Kegiatan kesehariannya, positif semua. Sekolah, kadang megambel, mengajari adiknya bermain kendang. Dia gabung sanggar di Gita Semara, Peliatan. Kadang megambel selonding," ujarnya.

Meskipun usianya masih remaja, mendiang selama ini memiliki banyak teman dari berbagai kalangan. Baik anak-anak yang usianya jauh di bawahnya hingga orangtua.

Mendiang juga dikenal sangat mudah akrab dengan orang lain.

Hal tersebut juga tak terlepas dari perilakunya yang sopan dan tutur katanya yang halus. 

"Anak saya tidak memilih-milih teman. Biar anak kecil, tua, semua diajak berteman dan akrab," ungkapnya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved