Ini Kandungan dan Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Dari Menggigil, Pusing, hingga Demam
Ini Kandungan dan Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Dari Menggigil, Pusing, hingga Demam
Vaksin tersebut telah mendapatkan WHO Emergency Use Listing (EUL).
Sebanyak 1,1juta vaksin AstraZeneca produksi SK Bioscience Co, Ltd, Republic of Korea telah tiba di Indonesia, yang merupakan dukungan COVAX Facility.
COVAX adalah sebuah inisiatif global untuk memberikan akses setara bagi seluruh masyarakat di dunia dalam mendapatkan vaksin Covid-19.
Baca juga: Vaksinasi di Sanur Gunakan Vaksin AstraZeneca, Lebih Manjur Mana dengan Sinovac? Ini Perbedaannya
Vaksin telah didistribusikan ke beberapa kabupaten/kota di 7 provinsi, yakni Kepulauan Riau, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Ogan Komering Ilir, Jakarta dan Maluku, serta bagi TNI/POLRI di seluruh provinsi.
Vaksin AstraZeneca yang telah didistribusikan tersebut memiliki Expired Date 31 Mei 2021.
Vaksin Covid-19 AstraZeneca harus disimpan pada suhu 2 sampai dengan 8 derajat C. Vaksin dapat digunakan sampai 6 jam setelah vial dibuka.
Vaksin tersebut diberikan kepada sasaran dengan usia minimal 18 tahun sebanyak dua dosis dengan 0,5 ml setiap dosisnya secara intramuscular dengan interval 8-12 minggu dari dosis pertama.
Berdasarkan rekomendasi WHO tanggal 16 Maret 2021 bahwa efikasi vaksin AstraZeneca terbaik didapatkan pada interval pemberian vaksin 12 minggu (76 persen).
Beberapa kondisi yang menjadi kontraindikasi vaksin AstraZeneca adalah alergi terhadap vaksin/komponen vaksin dan riwayat alergi berat/syok anafilaksis pada pemberian dosis pertama vaksin AstraZeneca.
Efek Samping
Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi yang sangat umum terjadi (lebih dari 10 persen) biasanya bersifat ringan yaitu pusing, mual, nyeri otot (myalgia), nyeri sendi (arthralgia), nyeri di tempat suntikan, kelelahan, malaise, dan demam.
Namun apabila keluhan berlanjut, disarankan kepada peserta vaksinasi untuk segera menghubungi petugas kesehatan atau ke fasilitas pelayanan kesehatan .
"Iya memang ada keluhan (Meriang dan Menggigil -red) seperti itu. Hanya saja itu hanya sehari, besoknya juga sudah biasa," ujar Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr. Nyoman Gunarta saat di konfirmasi Kamis 31 Maret 2021.
Diakui untuk di Kabupaten Badung memang menggunakan vaksin jenis AstraZeneca.
"Meski ada keluhan, yang kita harapkan tidak sampai serius. Apalagi kita sudah laksanakan sesuai anjuran dari pusat," kata dokter asal Desa Sibang Gede Badung itu.

Berdasarkan informasi tersebut, pemerintah mengimbau untuk mengoptimalkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca bagi TNI/POLRI di seluruh Provinsi dan bagi lansia serta petugas publik di tujuh provinsi yang telah menerima alokasi vaksin AstraZeneca Tahap 1 sebelum 31 Mei 2021.