Berita Bangli
Harga Babi Hidup di Bangli Sentuh Rp 46 Ribu per Kilogram, Peternak: Biaya Operasional Juga Tinggi
Salah satu peternak babi, Sang Putu Adil mengatakan, mulai tahun 2021 harga babi memang melonjak tinggi dibandingkan tahun 2020.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
Mengingat kondisi saat ini (pandemi), jadi biar bisa saudara-saudara saya beli dengan patokan yang wajar," ucap pria yang juga Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (Gupbi) Bangli itu.
Kendati harga jual babi tergolong menggiurkan, nyatanya biaya operasional babi juga tergolong tinggi. Seperti harga pakan, peternak babi asal Banjar Galiran, Desa Jehem, Tembuku itu mengatakan harga tepung jagung murni saat ini mengalami peningkatan drastis.
Dari semula Rp 240 ribu per 50 kilogram, kini menjadi 270 ribu per 50 kilogram.
"Tak hanya tepung jagung, konsentrat juga naik, begitupun dengan bahan-bahan baku lainnya. Dan harga pakan ini juga terus mengalami peningkatan.
Selain itu pemberian desinfektan juga semakin diperketat, untuk meminimalisir penularan virus ASF.
Inilah yang menyebabkan biaya operasional juga tergolong tinggi. Sehingga kita minimal jual babi harus diatas Rp 40 ribu.
Kalau tidak seperti itu tidak dapat untuk peternak di Bangli," jelasnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Bangli