Jokowi Ajak Wakil Presiden Ma'ruf Amin Membahas Reshuffle Kabinet
Masduki mengaku tak bisa membongkar lebih jauh hasil rembukan antara Jokowi dan Ma'ruf Amin terkait kocok ulang menteri.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajak Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berembuk membahas kocok ulang menteri atau reshuffle kabinet.
Menurut Staf Khusus Wapres di Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi, Presiden dan Wapres sudah berbicara empat mata membahas reshuffle kabinet.
Hal itu menindaklanjuti keputusan DPR menyetujui penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), serta pembentukan Kementerian Investasi.
Hanya saja Masduki mengaku tak bisa membongkar lebih jauh isu rembukan antara Jokowi dan Ma'ruf terkait kocok ulang menteri ini.
Baca juga: Perombakan Kabinet Kemungkinan Terjadi Dalam Waktu Dekat Ini
Baca juga: DPR Setuju Kemendikbud dan Kemenristek Digabung, Bambang Brodjonegoro Pamit
”Kalau soal reshuffle, tentu Wapres sudah diajak rembukan oleh presiden. Tapi saya tidak bisa bicara lebih jauh karena kalau sudah ada saatnya akan ada pembicaraan spesifik," kata Masduki saat berbincang dengan media secara daring, Senin 12 April 2021.
"Nanti pada saatnya akan ada pembicaraan yang lebih spesifik antara presiden dan wakil presiden, dan tentu saja setelah semua bisa selesai baru nanti dibicarakan dalam rapat," ujar Masduki.
Wapres kata Masduki, telah memberi arahan terkait penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristekdikti, terutama mengenai nasib pegawai di dua kementerian itu. Menurut Masduki, persoalan kepegawaian memang menjadi tanggung jawab Ma'ruf selaku wakil presiden.
Ma'ruf kata dia, juga telah berkoordinasi dengan Menteri Ristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) maupun Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). ”Pasti ada, baik dengan Kepala BRIN atau koordinasi dengan menteri PAN-RB. Hal lainnya ya dibicarakan beliau," kata dia.
Sementara terkait dibentuknya Kementerian Investasi, Masduki memandang lembaga itu memang perlu dibuat. Namun dia belum bisa menyampaikan hal ini secara lebih rinci.
"Ya saya kira memang investasi itu penting ke depan. Tapi pembicaraan jauh tidak bisa dibicarakan saat ini karena belum final masih proses diselesaikan," kata dia.
Sebelumnya DPR dalam rapat paripurnanya telah menyetujui rencana perubahan nomenklatur yang diajukan Presiden Jokowi. Jokowi bakal membentuk kementerian baru yaitu Kementerian Investasi dan menggabungkan Kemenristek dengan Kemdikbud.
Usulan perubahan nomenklatur itu disampaikan dalam surat dari Jokowi ke DPR Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian.
Setelah adanya persetujuan DPR itu, sejumlah kalangan memprediksi Presiden Jokowi akan segera melakukan reshuffle kabinet. Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta, Ujang Komarudin menilai reshuffle kabinet hanya menunggu waktu saja untuk dilakukan.
"Jika peleburan (Kemenristek ke Kemendikbud) dan pembentukan Kementerian Investasi telah disetujui DPR, reshuffle itu hanya soal menunggu waktu saja," ujar Ujang ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu 10 April 2021.
Hal senada dikatakan politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago. Ia berpendapat reshuffle pasti dilakukan usai perombakan struktur kabinet seperti saat ini.
"Jika ada penggabungan kementerian dan ada posisi kementerian baru, sudah pasti ada reshuffle, tetapi apakah personelnya yang diganti atau pindah posisi, itu yang belum diketahui," kata Irma.