Berita Gianyar
Ngelawang Barong yang Hilang karena Pandemi, Kini Sudah Bisa Ditemukan di Blahbatuh Gianyar
Pandemi covid-19 yang mengharuskan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) covid-19, menyebabkan perubahan signifikan terhadap tradisi
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pandemi covid-19 yang mengharuskan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) covid-19, menyebabkan perubahan signifikan terhadap tradisi dan budaya di Kabupaten Gianyar.
Satu di antaranya tradisi ngelawang barong (menarikan barong keliling desa) serangkaian Hari Raya Galungan hingga Kuningan.
Di mana, sejak pandemi di tahun 2020 hingga saat ini, masyararakat yang ngelawang barong hampir sangat sulit ditemukan.
Pantauan Tribun Bali sejak beberapa hari lalu, kawasan Ubud kini sepi barong lelawangan.
Di mana biasanya, sebelum pandemi covid-19, Ubud menjadi tujuan utama para sekaa ngelawang di Kabupaten Gianyar.
Baca juga: Rekomendasi 7 Tempat Ngabuburit di Gianyar Bali, Pernah ke Akar Raksasa di Munduk Asri?
Baca juga: Terganjal Prokes Covid-19, HUT Gianyar Tak Dimeriahkan Hiburan Kesenian
Sebab jumlah wisatawan yang banyak, menyebabkan upah yang didapatkan sekaa lawang pun relatif banyak.
Perlu diketahui, ngelawang barong di Kabupaten Gianyar merupakan aktivitas anak-anak hingga pemuda.
Mereka menarikan barong sepanjang jalan, dengan instrumen gamelan.
Namun, mereka akan menunjukkan performa yang paling bagus ketika ada yang mengupah.
Sebab tujuan lain selain menolak bala, tujuan ngelawang ini adalah untuk mencari dana.
Biasanya digunakan sebagai bekal hari raya untuk anggota sekaa, maupun untuk memperbaiki peranti ngelawang.
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Gianyar Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan
Informasi dihimpun, meskipun dalam masa krisis ekonomi, ternyata tidak semua sekaa vakum menjalankan tradisi ngelawang.
Bila dulu biasanya mereka ngelawang di tempat yang banyak wisatawan, kini ngelawang hanya dilakukan di seputaran desa sekaa tersebut berdiri.
Seperti yang dilakukan sekaa ngelawang di Desa Saba, Blahbatuh, Gianyar, Bali.
Ketua Sekaa Ngelawang, Putu Surya mengatakan, pihaknya kini hanya ngelawang di seputaran desa setempat.