Serba Serbi
Penampahan Kuningan, Memusnahkan Sifat Kala dalam Hindu
Hari suci Kuningan diawali dengan penampahan Kuningan yang jatuh hari ini, Jumat, Wage Wuku Kuningan, tanggal 23 April 2021.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: M. Firdian Sani
Oleh karena pada hari suci Kuningan, merupakan payogan Ida Sanghyang Widhi Wasa beserta manifestasinya yaitu para dewa-dewi, bhatara-bhatari, dan Dewa Hyang Pitara turun ke dunia untuk melimpahkan anugerah-Nya berupa kebutuhan umat manusia.
Makanya pada hari suci Kuningan ini, para umat Hindu mempersembahkan nasi kuning sebagai lambang kebijaksanaan dan kemakmuran dengan tujuan agar beliau-beliau melimpahkan rahmatnya berupa kesejahteraan, kesuburan, dan rezeki.
• Ini Makna Tamiang yang Biasanya Dihaturkan Umat Hindu Bali Saat Hari Raya Kuningan
"Upacara- upakara ini sebagai wujud ucapan syukur para umat Hindu dan disertai rasa terima kasih kepada semua yang turun dan juga sebagai wujud rasa hormat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, beserta manifestasinya karena telah melimpahkan rahmatnya," sebut pemangku asal Bon Dalem ini.
Kalau bahasa kerennya "ngaturang suksemaning idep" sebagai umat Hindu kepada-Nya.
Hari suci Kuningan jatuh pada Saniscara Kliwon wuku Kuningan, yang sering disebut hari suci atau Tumpek Kuningan yang dilaksanakan 10 hari setelah hari suci Galungan.
Dan umat Hindu dalam mempersembahkan sesajen berupa bebantenan pada pagi hari, mulai matahari terbit sampai tengah hari.
• Ini Makna Tamiang yang Biasanya Dihaturkan Umat Hindu Bali Saat Hari Raya Kuningan
Oleh karena pada pagi hari inilah kita akan mendapat pancaran kesucian dan pancaran vibrasi keheningan.
Serta pada hari suci Kuningan, palinggih juga dihias tamiang sebagai simbol ketajaman pikiran atau sebagai simbol kesucian pikiran.
Serta juga ada endongan, sebagai niyasa perbekalan untuk berperang (dalam berperang melawan Adharma ).
Bahkan juga ada tamiang sebagai wujud perlindungan diri dari marabahaya.
Kolem atau pidpid sebagai lambang perwujudan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,para dewa,bhatara dan hyang leluhur.
• Dipercaya Kembalinya Para Dewa ke Surga, Berikut yang Harus Dipersembahkan Saat Kuningan
"Pelaksanaan upacara dan upakara pada hari suci Kuningan pada pagi hari sampai tengah hari juga bermakna bahwa lewat tengah hari para dewa,bhatara ,dewa hyang pitara dan leluhur sudah kembali ke suarga loka," sebutnya. (*)
Ikuti artikel lainnya di Serba Serbi