Berita Bali
Terkait Penutupan Ashram di Padang Galak, MDA Bali Mendukung Sikap Desa Adat Kesiman
kegiatan Ashram Sri Krishna Balarama Mandir di wilayah Padang Galak, Denpasar beberapa waktu lalu, Majelis Desa Adat Provinsi Bali
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Sekitar 20 menit kemudian, Tribun Bali berkesempatan mengobrol dengan Humas Ashram Sri Krishna Balarama Mandir, Wayan Suasta.
Sembari menunggu, Wayan Ropen mengaku dirinya biasa mendatangi ashram ketika sudah selesai bekerja.
"Saya kenal guru di sini sudah 30 tahunan, dan memang tujuan saya ke sini mencari ketenangan," kata ayah dua anak ini.
Selanjutnya, Wayan Suasta tiba dengan pakaian serba putih menghampiri sembari mencakupkan tangan dan memberi salam.
Wajahnya tampak gusar, namun tetap berusaha tetap tenang meladeni media hingga pihak kepolisian yang datang silih berganti.
Suasta mengatakan, bahwa tak banyak yang ia bisa bagi ke media.
Sebab semuanya masih dalam tahap pembicaraan bersama. Sampai nanti didapatkan keputusan yang final.
"Kami mohon maaf, belum bisa memberikan keterangan apapun," tegasnya.
Intinya, secara garis besar bahwa ashram itu adalah tempat belajar bhakti yoga. Dan setelahnya yang datang pulang ke rumah masing-masing. Istilahnya adalah pendalaman spiritual agama.
"Ketika pulang kembali, mereka mengikuti adat istiadat setempat," jelasnya.(*)
Artikel lainnya di Berita Bali