Berita Klungkung

Wilayah Rawan Tsunami, BPBD Klungkung Gelar Simulasi Bencana Khususnya Daerah Pesisir

BPBD Klungkung menggelar simulasi gempa bumi dan tsunami, Senin 26 April 2021. Hal ini dilakukan mengingat Klungkung menjadi salah satu daerah di Bali

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
BPBD Klungkung menggelar simulasi gempa bumi dan tsunami, Senin 26 April 2021 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - BPBD Klungkung menggelar simulasi gempa bumi dan tsunami, Senin 26 April 2021.

Hal ini dilakukan mengingat Klungkung menjadi salah satu daerah di Bali yang paling rawan terjadi gempa bumi disertai tsunami.

Simulasi dilakukan lintas sektor, mulai dari masyarakat di desa hingga kepolisian.

Suara sirine terdengar keras di Kantor BPBD Klungkung, Senin 26 April 2021 siang.

Beberapa personel TRC (tim reaksi cepat) tampak sibuk berkoordinasi, terkait kejadian tsunami yang terjadi pesisir Klungkung. 

Mereka membentuk sistem komunikasi, dan disiarkan ke sejumlah intansi hingga ke desa-desa.

Baca juga: Sempat Terbalik, Mobil Pikap Bermuat Tabung Gas Terbakar di Jalan Raya Banda Klungkung

Baca juga: 11.553 Peserta Mandiri BPJS Kesehatan di Klungkung Menunggak Iuran

Di lokasi terpisah, setiap desa yang dilibatkan dalam simulasi membuat mekanisme evakuasi warga, termasuk melakukan pencatatan dan koordinasi korban yang ditumbulkan akibat bencana.

Khususnya desa-desa di pesisir yang paling rawan terdampak jika terjadi bencana tsunami.

"Instansi lain seperti TNI, kepolisian dan Puskesmas juga kami libatkan dalam simulasi ini. Sehingga semua sektor dilatih kesiapsiagaannya jika terjadi bencana," jelas Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada, Senin 26 April 2021.

Ia menjelaskan, ada 11 bencana yang berpotensi terjadi di Klungkung.

Termasuk bencana gempa bumi, dan tsunami yang juga rawan terjadi di wilayah Klungkung.

Baca juga: Berdalih Kehilangan KTP, Satpol PP Klungkung Pulangkan Seorang Wanita Tanpa Identitas

Baca juga: Mengenal Sosok Ketua TP PKK Klungkung Ny Ayu Suwirta, Kisah Cinta dan Gemetar Saat Bicara di Publik

Mengingat saat ini di perairan selatan Klungkung atau tenggara pulau Bali, terdapat dua lempengan yang berpotensi menjadi pencetus gempa disertai gelombang tsunami, yakni lempeng Eurasia dan Indo-Australia.

" Ada beberapa desa yang kita libatkan, karena wilayahnya berada di pesisir dan menjadi daerah rawan terdampak jika terjadi tsunami."

"Dengan simulasi ini, diharapkan masyarakat setempat juga memiliki kemampuam mitigasi jika terjadi bencana."

"Setidaknya masyarakat setempat mengetahui apa yang harus dilakukan, jika sewaktu-waktu terjadi bencana gempa bumi dan tsunami," jelas Putu Widiada.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved