Berita Gianyar
Pemuda 15 Tahun di Payangan Gianyar Bunuh Diri, Tinggalkan Surat dan Pesan Ini pada Sang Ayah
Seorang remaja, WW berusia 15 tahun asal Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Seorang remaja, WW berusia 15 tahun asal Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, karena putus cinta, Kamis 29 April 2021.
Sebelum meninggal, remaja ini meninggalkan surat untuk ayahnya, meminta ayahnya untuk meng-chat atau menghubungi mantan pacarnya untuk mengatakan bahwa korban sayang padanya.
Informasi dihimpun Tribun Bali, Kamis 29 April 2021 sekitar pukul 05.30 Wita, bibi korban hendak mengambil kayu bakar di gubuk belakang rumahnya sekitar 20 meter.
Namun saat berjalan lima meter dari tempat kayu tersebut, ia melihat ada benda seperti patung di gubuk.
Baca juga: Hari Ini Komang Ayu Dimakamkan di Pemakaman Desa Adat Siangan Gianyar
Saat didekati, iapun kaget, ternyata itu merupakan tubuh manusia yang tidak lain adalah keponakannya.
Tubuh tersebut dengan leher terikat pada 'perantos' atau dua batang bambu yang terpasang di atas gubuk.
Melihat hal tersebut, iapun berteriak histeris.
Teriakan tersebut direspons oleh saksi lain, yang merupakan kakek korban.
Setelah itu, bini korban pun meminta pertolongan warga.
Setelah warga datang kemudian tubuh korban diturunkan dan dibawa ke rumahnya.
Kemudian peristiwa tersebut dilaporkan oleh Babinkamtibmas Desa Bukian ke Polsek Payangan.
Baca juga: Mengenang Bharada Komang Wira, Pernah Kerja di Gudang Indomaret Gianyar, Baru 3 Bulan Tugas di Papua
Kapolsek Payangan, AKP I Putu Agus Ady Wijaya membenarkan hal tersebut.
Saat mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung mendatangi TKP dan melakukan olah TKP.
"Hasil pemeriksaan medis dari dokter Uptd Kesmas Payangan, korban diperkirakan meninggal antara 2-3 jam yang lalu. Ditemukan tanda jeratan pada leher. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujarnya.
Kata AKP Yoga, korban mengakhiri hidupnya menggunakan tali plastik, dengan panjang sekitar satu meter. Jarak bambu dengan tanah sekitar 80 cm.
"TKP merupakan sebuah gubuk terletak di belakang rumah korban dengan jarak sekitar 20 meter," ujarnya.
Baca juga: Tahun ini Pemkab Gianyar Perbaiki 35 Jamban Menggunakan DAK
Terkait penyebab korban nekat mengakhiri hidup, diduga karena persoalan asmara.
Hal tersebut terlihat dari surat yang ditinggalkan korban sebelum mengakhiri hidup.
"Korban membuat surat wasiat sebelumnya yang berisi tentang permintaan maaf korban kepada kakek, ayah, keluarga dan teman-temannya. Pihak keluarga tidak mengetahui secara pasti apa permasalahan sehingga korban bunuh diri," ujarnya.
"Keterangan keluarga bahwa sebelumnya korban tidak ada menunjukkan gelagat mencurigakan. Namun korban sempat chating dengan seseorang malam hari sebelum peristiwa tersebut terjadi," ujarnya. (*)
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan.
Terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri.
Jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Berita lainnya di Berita Gianyar