Pura di Bali
Pura Umum Hingga Sad Kahyangan, Mengenal Kategori Pura yang Ada di Bali
Pasalnya, Bali memang terdiri dari banyak pura. Tersebar di berbagai penjuru, hingga ke pelosok desa.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berbicara Bali, tidak lepas dari sebutan Pulau Seribu Pura.
Pasalnya, Bali memang terdiri dari banyak pura. Tersebar di berbagai penjuru, hingga ke pelosok desa.
Namun tak banyak yang tahu, apa kategori pura yang ada di Pulau Dewata ini.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kategori pura yang ada di Bali.
Baca juga: Cuntaka dan Tata Tertib Masuk Pura Dalam Hindu Bali, Ini yang Boleh Dan Tidak Boleh
Berdasarkan penelitian sekitar tahun 1978, setidaknya ada 12.502 pura di seluruh Bali.
Tersebar dari pantai, daratan, hingga ke gunung-gunung.
Pura sebagai tempat suci umat Hindu, kemudian dijaga turun-temurun.
Agar kesuciannya tetap terjaga, sebagai stana Ida Sang Hyang Widhi Wasa bersama manifestasi beliau.
Ada pura umum, karena yang memuja palinggih di pura tersebut semua umat Hindu tanpa terkecuali.
Pura yang termasuk golongan umum, ialah Pura Kahyangan Jagat Bali.
Pura Catur Loka Phala dan Pura Sad Kahyangan. Serta Pura Dang Kahyangan.
Pura yang termasuk kahyangan jagat Bali, ada sebanyak 9 buah dan merupakan Padma Bhuana sebagai stana Sang Hyang Widhi dalam fungsi beliau sebagai Nawa Dhikpalaka.
Jenis pura tersebut ialah, Pura Lempuyang Luhur, Pura Goa Kawah, Pura Andakasa, Pura Uluwatu, Pura Batukaru, Pura Puncak Mangu, Pura Batur, Pura Besakih dan Pura Puser Tasik (Pusering Jagat).
Kemudian dari 9 kahyangan jagat Bali itu. Dapat dikelompokkan lagi sesuai konsepsinya.
Baca juga: Walikota Jaya Negara Ngaturang Bhakti Pujawali di Pura Taman Sari Denpasar
Konsepsi rwa bhineda adalah Pura Besakih sebagai purusa. Dan Pura Batur sebagai pradana.
Berdasarkan konsep Catur Loka Phala, adalah Pura Lempuyang Luhur, Pura Andakasa, Pura Batukaru, dan Pura Pucak Mangu.
Berdasarkan konsep Sadwinayaka, yang disebut juga Pura Sad Kahyangan Jagat Bali adalah Pura Besakih, Lempuyang Luhur, Goa Kawah, Uluwatu, Batukaru, dan Puser Tasik.
Kemudian ada pula Pura Dang Kahyangan, sebagai tempat pemujaan kebesaran jiwa pengabdian seorang guru besar atau disebut Dang Guru.
Diantaranya, Pura Rambut Siwi, Pura Purancak, Pura Pulaki, Pura Ponjok Batu, Pura Sakenan, Pura Silayukti, dan lain sebagainya.
Ada pula Pura teritorial, yang dipuja oleh sebuah kesatuan wilayah atau teritorial dari masyarakat desa adat atau banjar.
Kelompok pura ini disebut Kahyangan Tiga, yaitu pura desa, pura puseh, dan pura dalem.
Di beberapa wilayah ada yang menyebut pura desa sebagai pura bale agung. Kemudian pura puseh disebut pura segara.
Pura dalem biasanya terkait dengan pura desa dan pura puseh.
Namun ada beberapa pura dalem yang tidak terkait dengan kahyangan tiga ini.
Baca juga: Masih Pandemi, Jukung Nostalgia Menuju Pura Sakenan Denpasar Dihentikan Sementara
Semisal Pura Dalem Mas Pahit, Pura Dalem Gegelang, Pura Resi dan masih banyak lagi.
Kemudian Pura Dalem Puri memiliki hubungan dengan Pura Besakih. Pura Dalem Jurit mempunyai hubungan dengan Pura Uluwatu.
Selain konsep rwa bhineda, juga didasarkan sesuai konsep Catur Loka Phala.
Diantaranya, Pura Lempuyang Luhur, Pura Andakasa, Pura Batukaru, dan Pura Pucak Mangu.
Ada lagi pura fungsional, yang dipuja oleh masyarakat dengan kesatuan ikatan kekaryaan yakni profesi yang sama dalam sistem mata pencaharian seperti bertani, berdagang dan sebagainya.
Semisal ikatan bertani tanah basah maka memuja pura empelan atau tanggul yang sering disebut pura bedugul, pura subak, pura ulun carik atau ulun uma. Pura mas ceti, pura ulun siwi, dan pura ulun danu.
Lalu untuk kesatuan ikatan profesi bertani tanah kering, mempunyai kesatuan pemujaan disebut pura alas angker, pura alas arum, dan lain sebagainya.
Ada pula dari kesatuan ikatan profesi jual beli atau dagang, maka pemujaannya di pura melanting yang dibangun dalam pasar. Apabila profesi nelayan maka memuja pura segara.
Selain itu, ada pula pura kawitan. Biasanya disungsung oleh kesatuan wit atau satu leluhur geneologis.
Pura kawitan disebut juga pura pedharman yang berfungsi memuja leluhur.
Dalam ikatan yang lebih kecil disebut pura dadya. Yang disungsung oleh beberapa ikatan keluarga.
Dalam ikatan yang lebih kecil lagi disebut pura paibon atau pura panti.
Kemudian dalam setiap satu pekarangan atau keluarga disebut sanggah rong tiga atau kemulan taksu.
Ada juga merajan agung.
Pura umum juga banyak di luar Bali dan tersebar di berbagai wilayah. (*)
Artikel lainnya di Pura di Bali