Politik Lokal

Amien Rais Bentuk Partai Ummat, Sejumlah Kader PAN Bali Membelot

Kehadiran Partai Ummat tidak dapat dipungkiri memancing sejumlah tokoh dari Partai Amanat Nasional (PAN) di tingkat pusat untuk bergabung

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
kompas.com
Amien Rais saat memperkenalkan logo Partai Ummat pada Selasa, 10 November 2020. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR  – Tokoh reformasi Muhammad Amien Rais resmi mendeklarasikan Partai Ummat pada Kamis 29 April 2021 kemarin dan menggandeng sejumlah tokoh nasional.

Kehadiran Partai Ummat tidak dapat dipungkiri memancing sejumlah tokoh dari Partai Amanat Nasional (PAN) di tingkat pusat untuk bergabung.

Kondisi serupa juga terjadi di tingkat daerah, ada sejumlah kader baik itu anggota atau pengurus PAN yang beralih ke Partai Ummat.

Misalnya yang saat ini terjadi di Bali, dimana ada beberapa anggota dan pengurus DPD PAN yang resmi menyatakan beralih ke Partai Ummat.

Baca juga: Amien Rais Deklarasi Berdirinya Partai Ummat, Ada MS Kaban, Neno Warisman hingga Buni Yani

“Ada beberapa kader-kader PAN sedang kami inventarisir,” ucap Sekretaris Tim Panitia Pendirian Partai Ummat (TP3U) Bali, Waras Priyangga saat dikonfirmasi, Minggu 2 Mei 2021.

Saat disinggung mengenai siapa saja kader PAN Bali yang hengkang ke Partai Ummat, Mantan Sekretaris DPW PAN Bali 2010-2015 ini menyebut beberapa nama diantaranya, Ketua DPD PAN Bangli, Anak Agung Gede Putra Winatasila, Ketua DPD PAN Klungkung, Marsudi Bambang Wijanarko, Ketua DPD PAN Karangasem, Gede Wirtha.

Tidak hanya itu, ada juga Wakil Ketua DPW PAN Bali, Faturahman Ishaq, Mantan Sekretaris DPW PAN di awal reformasi, Ali Gufron, dan beberapa nama lainnya.

“Bisa saja diilustrasikan bedol desa begitu,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai alasan para kader PAN di Bali bergabung dengan Partai Ummat, Waras menyebut bahwa para kader-kader PAN tersebut kecewa dengan sistem politik di partai besutan Zulkifli Hasan itu yang dinilai telah meninggalkan nilai-nilai demokrasi.

“Karena sistem PAN sekarang meninggalkan apa yang maknai dengan demokrasi.

Jadi sistem kepemimpinan sekarang tidak ada Muswil, tidak ada Musda, sehingga banyak temen-temen dari Sabang sampai Merauke tidak firm lagi di PAN,” paparnya.

“Kedua ya nilai-nilai moral yang dibawa tokoh reformasi Ayahanda Amien Rai situ sudah tergadaikan jabatan-jabatan publik, sehingga visi PAN yang sebenarnya sudah luntur. Sehingga untuk mengkalibrasi lagi nilai-nilai partai yang reformis ya kita bentuk Partai Ummat,” imbuhnya.

Walapun banyak kader dan pengurus PAN yang bergabung dengan Partai Ummat,  pihaknya menegaskan tidak akan melakukan pengambilalihan aset milik PAN untuk dialihfungsikan menjadi milik Partai Ummat.

“Ya nggak mas, biar berjalan sendiri-sendiri, kami akan lakukan cara-cara Partai Ummat, yang di PAN biarkan menggunakan cara-cara PAN.

Baca juga: Amien Rais Deklarasi Partai Ummat Hari Ini, Neno Warisman dan Buni Yani Jadi Pengurus

Kami tidak akan memusuhi partai manapun, itu pesan Ayahanda Amien Rais” tegasnya. (*)

Artikel lainnya di Politik Lokal

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved