Terungkap, Ahli Medis Simpulkan Penyebab Kematian Maradona
Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona dinyatakan meninggal dunia, 25 November lalu.
TRIBUN-BALI.COM - Legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona dinyatakan meninggal dunia, 25 November lalu.
Kepergian Maradona memantik masa berkabung nasional di Argentina dan di seluruh dunia.
Penyebab kematian Maradona terbilang masih menyisakan tanda tanya.
Kemudian setelah lama berselang, para ahli medis membeberkan kesimpulan terkait kematian legenda sepak bola, Diego Maradona.
• Inter Milan Hentikan Dominasi Juventus di Serie A, Nerazzuri Siap Rayakan Pesta Scudetto Liga Italia
Ahli medis menyatakan, Maradona tidak menerima perawatan medis yang memadai dan harus menjalani kehidupan sulit dan menyakitkan sebelum kematiannya.
Pria asal Argentina berusia 60 tahun itu dinyatakan meninggal dunia pada 25 November lalu karena serangan jantung.
Melansir Al Jazeera, kematian Maradona hanya berlangsung beberapa minggu pascaoperasi otak dan pembekuan darah.
• Pelatih Bali United, Teco Tak Setuju Penerapan Pemain Asing 2+1 di Liga 1
Tak lama setelah kabar kematian sang legenda, jaksa penuntut umum Argentina mengumpulkan panel yang terdiri dari 20 ahli untuk menyelidiki penyebab kematian dan menentukan apakah ada kelalaian.
Ahli bedah saraf Maradona, Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov dan psikolog Carlos Diaz pun diselidiki bersama dengan dua perawat, seorang koordinator keperawatan dan seorang koordinator medis.
Dalam dokumen setebal 70 halaman, panel menyatakan pada Jumat (30 April 2021) Maradona meninggal sekira 12 jam sebelum dia ditemukan tewas di tempat tidurnya.
• Dua Anak Diego Maradona Ribut dengan Mantan Pengacara Perebutkan Warisan
Penemuan ini dapat mengakibatkan kasus kematian yang salah dan hukuman penjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah.
"Tindakan tim kesehatan yang bertugas menangani DAM (Diego Armando Maradona) tidak memadai, kurang dan sembrono," kata laporan dewan medis tertanggal 30 Apri.
Laporan ini dibagikan kepada kantor berita Reuters oleh sumber yang dekat dengan penyelidikan.
"Dia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode nyeri yang berkepanjangan, jadi kami menyimpulkan bahwa pasien tidak diawasi dengan benar dari pukul 00.30 pada 25 November 2020," tambah laporan itu.
• Sosok Kontroversi Luciano Moggi Ungkap Juventus Tak Butuh Eks Menantu Maradona yang Dibuang Man City
Maradona menjalani operasi pada 3 November, empat hari setelah merayakan ulang tahun ke-60 di klub yang ia bina, Gimnasia y Esgrima.
Namun, dia tampak dalam kondisi kesehatan yang buruk dan kesulitan berbicara.
Semasa hidup, Maradona telah memerangi kecanduan kokain dan alkohol selama hidupnya.
Dia dinyatakan menderita gangguan hati, ginjal dan kardiovaskular saat meninggal.
Dua putri pemain sepakbola hebat tersebut menyalahkan Luque atas kesehatan Maradona yang memburuk.
• Sosok Kontroversi Luciano Moggi Ungkap Juventus Tak Butuh Eks Menantu Maradona yang Dibuang Man City
Panel menyimpulkan bahwa Maradona akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup dengan perawatan yang memadai di fasilitas medis yang sesuai.
Dia meninggal di tempat tidurnya di sebuah rumah kontrakan di lingkungan eksklusif Buenos Aires, di mana dia menerima perawatan di rumah.
Maradona tidak menggunakan sepenuhnya kemampuan mentalnya dan seharusnya tidak dibiarkan memutuskan di mana dia akan dirawat, kata para ahli.
Mereka juga menemukan bahwa perawatannya penuh dengan kekurangan dan ketidakteraturan dan tim medis telah menyerahkan kelangsungan hidupnya pada takdir.
• Polisi Jakarta Sita 144 Ton Ganja dari Sumut, AKBP Ronaldo Maradona: Akan Diedarkan di Jawa dan Bali
Maradona adalah idola bagi jutaan orang Argentina setelah meraih kemenangan kedua di Piala Dunia pada 1986.
Gelandang serang itu menghabiskan dua tahun bersama raksasa Spanyol Barcelona.
Iia juga dicintai di Napoli karena membantu Napoli memenangkan satu-satunya gelar Serie A dalam sejarah klub.
Sederet Masalah yang Muncul Setelah Diego Maradona Meninggal
Skandal kematian Diego Maradona rupanya belum juga selesai setelah muncul berbagai masalah, mulai dari rebutan warisan hingga antre tes DNA.
• Artis Jennifer Jill Direhab di Bogor, AKBP Ronaldo Maradona: Proses Hukumnya Tetap Jalan
Diwartakan sebelumnya, sejumlah kontroversi pun mengikuti kematian Maradona.
Kali pertama, muncul rumor bahwa legenda Napoli tersebut meninggal karena dibunuh secara tidak sengaja oleh dokter pribadinya, Leopoldo Luque.
Luque dinilai lalai dalam upaya pengobatan medis yang didapatkan Maradona selama menjalani rawat jalan di rumahnya.
Namun, Luque akhirnya dibebaskan oleh Kepolisian Argentina setelah bukti yang dibutuhkan belum cukup dan masih dalam tahap penyelidikan.
Belum selesai di situ, kabarnya 17 orang mulai memperebutkan warisan yang dimiliki Maradona.
• Diego Maradona Tinggalkan Harta Rp 1,4 Triliun Tetapi Entah di Mana Sekarang
Menurut laporan media Inggris, The Sun, setidaknya ada kekayaan Maradona senilai 37 juta pounds (Rp 707,99 miliar).
Kekayaan tersebut disebut-sebut diperebutkan oleh lima anak sah, tujuh 'anak kesayangan', dan lima saudara perempuan Maradona.
Proses perebutan warisan terjadi karena juara Piala Dunia 1986 itu tak menuliskan surat wasiat sebelum kematiannya.
"Tanpa surat wasiat, anak-anak terdekat Maradona dan beberapa orang yang belum pernah dia temui akan mendapat bagian sama rata dari kekayaannya," ucap seorang sumber.
"Itu jelas tidak bisa diterima oleh anak-anak yang telah menjadi bagian dari hidupnya selama bertahun-tahun dan merasa telah ditipu," tutur sumber serupa.
• Napoli Vs Juventus, Ronaldo Gagal Cetak Gol di Stadion Diego Maradona, Juve Pulang Tangan Hampa
Skandal kematian Maradona semakin rumit lagi setelah muncul beberapa pihak yang mengaku sebagai keluarga Maradona.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, jenazah Maradona dikremasi oleh pihak keluarga dan pemerintah Argentina.
Akan tetapi, jaksa penuntut umum di Argentina memutuskan untuk tidak memperbolehkan jenazah Maradona dikremasi.
Pasalnya, mulai bermunculan pihak-pihak yang mengaku memiliki anak dari El Diego semasa hidupnya.
Selama hidupnya, Maradona disebut hanya mengakui lima anak 'sah' di keluarganya dan menolak untuk mengakui enam anak lainnya. (*)
ikuti berita menarik lainya di Tribun Bali
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahli Medis Simpulkan Kematian Maradona karena Tak Terima Perawatan yang Memadai