Kisah Kesaktian Kebo Iwa di Goa Garba Desa Pejeng Gianyar, Buat Tangga dengan Batu Besar

Kisah keterkaitan Goa Garba, Pura Pengukur-ukuran, dan Kebo Iwa. Adalah berkaitan dengan perekrutan Kebo Iwa sebagai kandidat patih kerajaan Bedahulu

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Ari Dwipayana saat ke Goa Garba dan Pura Pengukur-ukuran. 

Selain melihat situs sejarah, ia juga memohon banyak hal di pura ini. Salah satunya keselamatan untuk Bali dan Indonesia.

Ari, sapaan akrabnya, sembahyang hingga tengah malam. Merasakan aura suci pura di sana.

Ia kagum dengan situs sejarah yang masih ada dan lestari sampai saat ini. Khususnya di Pura Pengukur-ukuran, yang berada di lembah Sungai Pakerisan ini.

"Pura ini disebutkan dalam Prasasti Ambang Pintu berangka tahun 1194," sebutnya.

Prasasti ini menyebut seorang Dangacarya bergelar Mapanji Jiwajaya atau Jiwajaya yang bertempat di Dharmma Hanar.

Selain prasasti, juga ditemukan Arca Siwa Guru yang disebut oleh masyarakat Siwa Bhujangga.

"Kemudian di utama mandala pura ada candi yang menghadap ke barat. Lalu di bawahnya ada lingga yoni dan relief yang bergambar Vajra Uter," sebutnya.

Pria asli Puri Kauhan Ubud ini, juga menyebutkan di bawah pura ada jalan batu cukup terjal menuju Goa Garba. Ada pintu gerbang batu menghadap ke timur.

Di sebelah gerbang ada patirtan dengan air mengalir  dalam Jaladwara.

"Nah turun lagi kita ketemu dengan goa-goa dengan tulisan tipe Kediri berbunyi SRA," imbuhnya.  Lalu ada gua pertapaan menghadap ke timur. Dan dari atas ada air terjun yang membasahi depan goa.

"Inilah Pasraman Dang Acarya untuk pembersihan jiwa. Tempat para pertapa, guru loka, guru pengajian, di masa Bali Kuno," katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved