Berita Bali
Virus Varian Baru dari WNA, Terkait 2 Pasien, Satgas Covid Bali Tracing 25 Orang Negatif Semua
Kontak tracing terhadap dua pasien yang terkonfirmasi positif varian baru Covid-19 di Bali
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Justru yang mempengaruhi itu adalah kondisi Covid-19 kita di Bali itu sendiri.
Kalau bisa mempertahankan kondisi perkembangannya landai, Juli ini tetap akan bisa laksanakan pembukaan.
"Kemarin saya bertemu dengan Pak Menteri Kesehatan, dan beliau menyampaikan bukan vaksin yang akan menjadi ukuran orang mau datang ke Bali. Tapi ketaatan penduduk, ternyata ketaatan itu. Ada lima yang disampaikan, tapi saya lupa apa saja, tapi vaksin ini yang terakhir. Ketaatan dan kedisiplinan masyarakat yang menjadikan penentuan orang datang ke Bali," ungkap Cok Ace.
Berbicara peluang pasar domestik saat ini sangat besar.
Bali tidak bisa lagi menjual dagangan atau produk yang sama sebagaimana menjual ke orang asing.
Kita sudah mengarah ke pasar domestik yang spesifik sekarang, walaupun domestik dari Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar punya perbedaan.
"Ini yang perlu kita pelajari (pasar domestik spesifik lagi), apa yang kita harus angkat dari mempromosikan Bali. Ini juga yang akan menjadi tantangan kita kedepan, berbeda domestik Jakarta, domestik Manado. Strategi-strategi yang harus kita perhitungkan ketika kita ingin menggaet pasar domestik," jelasnya.
Pasar domestik juga pasti akan mencari tempat-tempat yang gampang (akomodasinya), yang CHSE-nya sudah terjamin dan lain sebagainya.
"Jangan kita berpikir Juli dibuka untuk wisatawan mancanegara, kita langsung sudah berjaya. Kita harus memikirkan upaya-upaya lain yang harus kita pikirkan. Tidak bisa semudah itu," papar Cok Ace.
Baca juga: 80 Persen Karyawan Maskapai AirAsia Telah Divaksinasi Covid-19
Jangka pendek tetap pasar domestik dijadikan harapan satu-satunya.
Memang mungkin spending money-nya jauh dibandingkan dengan wisman, tetapi kalau bisa selektif melihat pangsa pasar, orang-orang Jakarta bisa bayar mahal-mahal hotel di kawasan Ubud dan tinggal di sana.
Permasalahan yang perlu dicatat bersama adalah tentu infrastruktur.
Cok Ace mengaku, pihaknya mendengar ada 13 provinsi mendapat prioritas untuk mendapatkan fasilitas jaringan 5G, tetapi Bali tidak dapat.
"Saya tanya kenapa Bali tidak dapat prioritas? Katanya work from Bali diprioritaskan, tapi 5G Bali malah tidak dapat. Nah ini sedang direvisi. Ini tantangan kita atau persoalan yang kita hadapi infrastruktur," kata Wagub Bali. (*).
Kumpulan Artikel Bali