Idul Fitri di Bali
Jangan Jadi Manusia Bangkrut usai Ramadhan, Demikian Khotbah Idul Fitri di Hong Kong Garden Denpasar
Sholat Idul Fitri yang diadakan pada Kamis 13 Mei 2021 di aula dan taman Hong Kong Garden Restaurant berjalan lancar dan tertib.
Penulis: Sunarko | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sholat Idul Fitri yang diadakan pada Kamis 13 Mei 2021 di aula dan taman Hong Kong Garden Restaurant, Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai, Sanur, Denpasar, Bali, berjalan lancar dan tertib.
Sholat dimulai sekitar pukul 07.10 Wita, namun para jemaah sudah mulai berdatangan ke lokasi sekitar pukul 06.00 Wita.
Memasuki tempat sholat, terlihat para jemaah lebih dulu dicek suhu badannya, dan tangan dibasuh hand sanitizer yang disediakan oleh panitia.
Kegiatan sholat Idul Fitri di aula dan taman Hong Kong Garden ini diselenggarakan oleh pengurus Masjid Al Hikmah Jalan Soka, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, untuk bisa menampung lebih banyak jemaah, mengingat keterbatasan kapasitas Masjid Al Hikmah.
Baca juga: Polresta Denpasar Siagakan 571 Personel di Malam Takbiran, Saat Sholat Id Minimal Dijaga 10 Petugas
Menurut Ketua Masjid Al Hikmah, yakni HM Suwarno SH, kegiatan sholat Id diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes), seperti jaga jarak antarjamaah sholat, penggunaan masker serta penyediaan tempat cuci tangan.
Ada sejumlah panitia masjid yang juga standby untuk mengarahkan jemaah mengikuti prokes.
Diperkirakan jumlah jemaah sholat Idul Fitri sekitar 900-an orang, sedangkan aula dan taman Hong Kong Garden memiliki kapasitas yang mampu menampung sekitar 2.000 orang.
Bertindak sebagai imam (pemimpin) sekaligus khatib (penyampai khotbah) sholat Idul Fitri di sini adalah ustadz Lukman Hakim SAg, MAg dari Denpasar.
Dalam khobahnya, ustadz Lukman Hakim menyampaikan antara lain tentang makna Idul Fitri.
Ada beberapa makna kata Idul Fitri.
Salah-satunya adalah kembali pada kesucian (fitri).
Mengutip ayat suci, diungkapkan ustadz Lukman bahwa barangsiapa yang berpuasa Ramadhan semata-mata atas dasar keimanan dan mengharap perkenan serta rahmat Tuhan, maka pada Idul Fitri mereka mendapatkan ampunan dan permaafan dari Allah atas dosa-dosanya yang telah lalu.
“Mereka kembali suci sebagaimana kesucian bayi yang baru dilahirkan,” kata Lukman Hakim.
Namun demikian, ia menambahkan, ampunan tersebut barulah dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan.
Harus pula ada permafaan dari sesama manusia.